HERITABILITAS
PADA PEMULIAAN TERNAK
OLEH
GORISMAN
MATUALESI
L1A1
13 009
KELAS
A
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
PEMBAHASAN
·
Heritabilitas
Heritabilitas adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukan bagin dari keragaman total (yang diukur dengan
ragam) dari suatu sifat yang diakibatkan
oleh pengaruh genetic total. Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua
konteks. Secara luas, pengaruh keturunan termasuk semua pengaruh gen, yaitu
aditif, dominan dan epistatik. Akan tetapi, taksiran pengaruh genetic aditif
biasanya lebih penting dari pada pengaruh genetic tot. Karena itu sekarang
dalam pustaka dan penelitian tentang pemuliaan ternak.
Suatu sifat dengan heritabilitas nol
adalah sifat dimana semua keragaman disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Kita
tidak tahu apakah ada sifat kuantitatif dengan heritabilitas nol.
Secara
sederhana heritabilitas berhubungan dengan proporsi keragaman fenotipik yang
dikontrol oleh gen. proporsi ini dapat diwariskan pada generasi selanjutnya.
Ada
dua macam heritabilitas, yaitu heritabilitas dalam arti luas dan heritabilitas
dalam arti sempit. Heritabilitas ( h2 ) dalam arti luas merupakan
rasio antara keragaman genetic dengan keragaman Fenotip. Heritabilitas dalam
arti luas ini melibatkan pengaruh gen yang aditif dan yang non-aditif.
Heritabilitas
dalam arti sempit adalah ratio antara keragaman aditif dengan keragaman
Fenotip. Pada perhitungan heritabilitas dalam arti sempit ini aksi gen
nonaditif ( dominan dan epistatis ) tidak dimasukkan. Hal ini disebabkan oleh
daya penurunan gen dominan dan epistatis tidak semutlak aksi gen aditif.
Disamping itu, pengaruh lingkungan terhadap aksi gen nonaditif sangat kecil.
Nilai
heritabilitas suatu sifat berkisar antara 0 sampai 1 (Ronny rachman Noor, 2009)
Sifat-sifat
yang memiliki nilai heritabiitas tinggi (dalam arti sempit) cenderung lebih
banyak dikontrol oleh gen aditif dibandingkan dengan nonaditif. Oleh karena itu
heterosis cenderung kurang dipengaruhi oleh gen aditif maka umumnya makin tinggi
nilai heritabilitas suatu sifat akan makin kecil pula heterosisnya. Sebaliknya,
sifat-sifat yang memiliki heritabilitas rendah seperti litter size pada babi, calving
rate pada sapi dan domba umumnya mnunjukkan heterosis yang cukup tinggi.
Tabel
1. nilai- nilai Heritabilitas sifat-sifat yang memiliki nilai ekonomi tinggi
pada ternak.
Spesies
|
Sifat
|
Nilai
Heriabilitas
|
|
Nilai
|
Kategori
|
||
Babi
Sapi
pedaging
Sapi
Perah
Domba
Kuda
Unggas
|
Jumlah
anak yang dilahirkan
Jumlah
anak yang disapih
Bobot
litter pada saat disapih
Bobot
badan umur 6 bulan
Laju
pertumbuhan dari lepas sapih- sampai bobot pasar
Efisiensi
pertumbuhan
Tebal
lemak punggung
Loin eye area
Persen
potongan tanpa lemak
Interval
beranak
Jumlah
kelahiran per 100 betina
Bobot
lahir
Bobot
sapih
Bobot
umur 1 tahun
Bobot
dewasa
Laju
pertumbuhan (feedlot)
Efisiensi
pertumbuhan (feedlot)
Sifat
karkas
Loin eye area
Produksi
susu
Persen
lemak susu
Bobot
lemak susu
Total
bahan padat susu
Persen
beranak
Bobot
lahir
Bobot
sapih
Bobot
umur 1 tahun
Bobot
dewasa
Laju
pertumbuhan (feedlot)
Efisiensi
pertumbuhan (feedlot)
Loin eye area
Bobot
wool
Diameter
wool
Panjang
staple
Persen
beranak
Kecepatan
lari
Bobot
badan
Bobot
telur
Produksi
telur
|
5 – 15
10 – 15
15 – 20
20 – 25
25 – 40
25 – 40
40 – 60
40 – 60
30 - 50
5 – 15
5 – 15
25 – 40
25 – 35
50 – 60
50 – 60
45 – 55
40 – 50
40 – 60
40 - 60
20 – 40
40 – 70
20 – 40
20 – 35
5 – 10
15 – 35
10 – 35
30 – 45
40 – 60
30 – 40
20 – 45
30 – 50
30 – 50
40 – 55
40 - 60
5 – 10
35
40
60
20
|
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang-tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah-sedang
Rendah-sedang
Sedang-tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang-tinggi
Sedang-tinggi
Sedang-tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang-tinggi
Tinggi
rendah
|
(
sumber: sufflebeam, 1989)
v Cara Mengestimasi Nilai
Heritabilitas
Pada
dasarnya perhitungan heritabilitas didasarkan pada prinsip bahwa ternak –
ternak yang masih memiliki hubungan keluarga akan memiliki performa yang lebih
mirip jika dibandingkan dengan ternak – ternak yang tidak memiliki hubungan
keluarga.
·
Data
dari Kelahiran Kembar
Berdasarkan
proses terjadinya, kembar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kembar idenik
dan kembar tidak identik. Kembar identiknberasal dari sel telur dan sperma yang
sama, sedangkan kembar tidak identik berasal dari sel telur dan sperma yang
berbeda. Jadi, jika terdapat perbedaan fenotip pada kembar identik maka perbedaan
ini berasal dari factor lingkungan. Sedangkan jika terdapat perbedaan performa pada kembar tidak identik
maka perbedaan ini disebabkan oleh factor genetic dan factor lingkungan.
·
Metode
regresi dan korelasi
Ternak
– ternak yang memiliki hubungan keluarga fullsib
( saudara kandung) memiliki kesamaan gen sebesar 50%. Oleh sebab itu, nilai
heritabilitasnya adalah sebesar 2 x koefisien regresinya. Ternak-ternak yang
memiliki hubungan keluarga fulsib ( sauadara tiri ) memiliki kesamaan gen
sebesar 25%. Jadi, estimasi heritabilitasnya adalah 4 x koefisien regresi.
Tabel 2. Penggunaan Koefisien Regresi dan Korelasi
untuk Mengestimasi Nilai Heritabilitas
Sumber
Informasi
|
Regresi
|
Korelasi
|
Anak dan rataan tetua
Anak dan salah satu tetua
Individu dan saudara kandung
Individu dan saudara tiri
|
h2 = b
h2 = 2b
h2 = 2b
h2 = 4b
|
h2 = r
h2 = 2r
h2 = 2r
h2 = 4r
|
· Repeabilitas
Repeatabilitas
adalah konsep yang erat hubungsnnya dengan heritabilitas dan beguna untuk
sifat-sifat yang muncul beberapa kali dalam hidupnya seperti produksu susu,
jumlah anak sepelahiran, atau berat anak saat disapih. Repeatabilitas meupakan
bagian dari ragam total suatu populasi yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan
antar individu yang bersifat permanen. Pengaruh lingkungan yang permanen adalah
semua pengaruh yang bukan bersifat genetik, tetapi mempengaruhi poduktivitas
seekor hewan selama hidupnya. Pengaruh-pengaruh seperti penyakit, atau kurang
gizi pada awal pertumbuhan, pengaruh dalam kandungan, teutama keadaan gizi yang
baik selama pemeliharaan adalah semua kemungkinan penyebab dari produktivitas
selama hidup yang lebih rendah atau lei tingi dari pada yang diharapkan.
· Pengaruh aksi gen dan Heritabilitas
Heteorisis
sangat dipengaruhi oleh aksi gen non-aditif. Aksi gen non-aditif meliputi aksi
gen dominan penuh, everdominan, dan epistatis.
Tabel
3. Pengaruh nilai heritabilitas terhadap Heterosis
Heritabilitas
|
Pengaruh gen aditiv
|
Pengaruh gen non-aditiv
|
Heterosis
|
Rendah
Sedang
Tinggi
|
Kecil
Sedang
Besar
|
Besar
Sedang
Kecil
|
Besar
Sedang
Kecil
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar