Rabu, 17 Juni 2015

HERITABILITAS PADA PEMULIAAN TERNAK

HERITABILITAS
 PADA PEMULIAAN TERNAK



OLEH
GORISMAN MATUALESI
L1A1 13 009

KELAS A


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
PEMBAHASAN

·         Heritabilitas

            Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bagin dari keragaman total (yang diukur dengan ragam) dari suatu sifat  yang diakibatkan oleh pengaruh genetic total. Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua konteks. Secara luas, pengaruh keturunan termasuk semua pengaruh gen, yaitu aditif, dominan dan epistatik. Akan tetapi, taksiran pengaruh genetic aditif biasanya lebih penting dari pada pengaruh genetic tot. Karena itu sekarang dalam pustaka dan penelitian tentang pemuliaan ternak.
            Suatu sifat dengan heritabilitas nol adalah sifat dimana semua keragaman disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Kita tidak tahu apakah ada sifat kuantitatif dengan heritabilitas nol.
Secara sederhana heritabilitas berhubungan dengan proporsi keragaman fenotipik yang dikontrol oleh gen. proporsi ini dapat diwariskan pada generasi selanjutnya.
Ada dua macam heritabilitas, yaitu heritabilitas dalam arti luas dan heritabilitas dalam arti sempit. Heritabilitas ( h2 ) dalam arti luas merupakan rasio antara keragaman genetic dengan keragaman Fenotip. Heritabilitas dalam arti luas ini melibatkan pengaruh gen yang aditif dan yang non-aditif.
Heritabilitas dalam arti sempit adalah ratio antara keragaman aditif dengan keragaman Fenotip. Pada perhitungan heritabilitas dalam arti sempit ini aksi gen nonaditif ( dominan dan epistatis ) tidak dimasukkan. Hal ini disebabkan oleh daya penurunan gen dominan dan epistatis tidak semutlak aksi gen aditif. Disamping itu, pengaruh lingkungan terhadap aksi gen nonaditif sangat kecil.
Nilai heritabilitas suatu sifat berkisar antara 0 sampai 1 (Ronny rachman Noor, 2009)
Sifat-sifat yang memiliki nilai heritabiitas tinggi (dalam arti sempit) cenderung lebih banyak dikontrol oleh gen aditif dibandingkan dengan nonaditif. Oleh karena itu heterosis cenderung kurang dipengaruhi oleh gen aditif maka umumnya makin tinggi nilai heritabilitas suatu sifat akan makin kecil pula heterosisnya. Sebaliknya, sifat-sifat yang memiliki heritabilitas rendah seperti litter size pada babi, calving rate pada sapi dan domba umumnya mnunjukkan heterosis yang cukup tinggi.

Tabel 1. nilai- nilai Heritabilitas sifat-sifat yang memiliki nilai ekonomi tinggi pada ternak.

Spesies




Sifat
Nilai Heriabilitas

Nilai

Kategori

Babi










Sapi pedaging










Sapi Perah




Domba











Kuda


Unggas

Jumlah anak yang dilahirkan
Jumlah anak yang disapih
Bobot litter pada saat disapih
Bobot badan  umur 6 bulan
Laju pertumbuhan dari lepas sapih- sampai bobot pasar
Efisiensi pertumbuhan
Tebal lemak punggung
Loin eye area
Persen potongan tanpa lemak

Interval beranak
Jumlah kelahiran per 100 betina
Bobot lahir
Bobot sapih
Bobot umur 1 tahun
Bobot dewasa
Laju pertumbuhan (feedlot)
Efisiensi pertumbuhan (feedlot)
Sifat karkas
Loin eye area

Produksi susu
Persen lemak susu
Bobot lemak susu
Total bahan padat susu

Persen beranak
Bobot lahir
Bobot sapih
Bobot umur 1 tahun
Bobot dewasa
Laju pertumbuhan (feedlot)
Efisiensi pertumbuhan (feedlot)
Loin eye area
Bobot wool
Diameter wool
Panjang staple

Persen beranak
Kecepatan lari

Bobot badan
Bobot telur
Produksi telur
5 – 15
10 – 15
15 – 20
20 – 25

25 – 40
25 – 40
40 – 60
40 – 60
30 - 50

5 – 15
5 – 15
25 – 40
25 – 35
50 – 60
50 – 60
45 – 55
40 – 50
40 – 60
40 - 60

20 – 40
40 – 70
20 – 40
20 – 35

5 – 10
15 – 35
10 – 35
30 – 45
40 – 60
30 – 40
20 – 45
30 – 50
30 – 50
40 – 55
40 - 60

5 – 10
35

40
60
20
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang

Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang-tinggi

Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang

Rendah
Rendah-sedang
Rendah-sedang
Sedang-tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang-tinggi
Sedang-tinggi
Sedang-tinggi
Tinggi
Tinggi

Rendah
Sedang

Sedang-tinggi
Tinggi
rendah
( sumber: sufflebeam, 1989)

v  Cara Mengestimasi Nilai Heritabilitas

Pada dasarnya perhitungan heritabilitas didasarkan pada prinsip bahwa ternak – ternak yang masih memiliki hubungan keluarga akan memiliki performa yang lebih mirip jika dibandingkan dengan ternak – ternak yang tidak memiliki hubungan keluarga.


·         Data dari Kelahiran Kembar

Berdasarkan proses terjadinya, kembar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kembar idenik dan kembar tidak identik. Kembar identiknberasal dari sel telur dan sperma yang sama, sedangkan kembar tidak identik berasal dari sel telur dan sperma yang berbeda. Jadi, jika terdapat perbedaan fenotip pada kembar identik maka perbedaan ini berasal dari factor lingkungan. Sedangkan jika terdapat  perbedaan performa pada kembar tidak identik maka perbedaan ini disebabkan oleh factor genetic dan factor lingkungan.

·         Metode regresi dan korelasi

Ternak – ternak yang memiliki hubungan keluarga fullsib ( saudara kandung) memiliki kesamaan gen sebesar 50%. Oleh sebab itu, nilai heritabilitasnya adalah sebesar 2 x koefisien regresinya. Ternak-ternak yang memiliki hubungan keluarga fulsib  ( sauadara tiri ) memiliki kesamaan gen sebesar 25%. Jadi, estimasi heritabilitasnya adalah 4 x koefisien regresi.
Tabel 2. Penggunaan Koefisien Regresi dan Korelasi untuk Mengestimasi Nilai Heritabilitas
Sumber Informasi
Regresi
Korelasi
Anak dan rataan tetua
Anak dan salah satu tetua
Individu dan saudara kandung
Individu dan saudara tiri
h2 = b
h2 = 2b
h2 = 2b
h2 = 4b
h2 = r
h2 = 2r
h2 = 2r
h2 = 4r

·      Repeabilitas
Repeatabilitas adalah konsep yang erat hubungsnnya dengan heritabilitas dan beguna untuk sifat-sifat yang muncul beberapa kali dalam hidupnya seperti produksu susu, jumlah anak sepelahiran, atau berat anak saat disapih. Repeatabilitas meupakan bagian dari ragam total suatu populasi yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan antar individu yang bersifat permanen. Pengaruh lingkungan yang permanen adalah semua pengaruh yang bukan bersifat genetik, tetapi mempengaruhi poduktivitas seekor hewan selama hidupnya. Pengaruh-pengaruh seperti penyakit, atau kurang gizi pada awal pertumbuhan, pengaruh dalam kandungan, teutama keadaan gizi yang baik selama pemeliharaan adalah semua kemungkinan penyebab dari produktivitas selama hidup yang lebih rendah atau lei tingi dari pada yang diharapkan.

·      Pengaruh aksi gen dan Heritabilitas

Heteorisis sangat dipengaruhi oleh aksi gen non-aditif. Aksi gen non-aditif meliputi aksi gen dominan penuh, everdominan, dan epistatis.
Tabel 3. Pengaruh nilai heritabilitas terhadap Heterosis
Heritabilitas
Pengaruh gen aditiv
Pengaruh gen non-aditiv
Heterosis
Rendah
Sedang
Tinggi
Kecil
Sedang
Besar
Besar
Sedang
Kecil
 Besar
Sedang
Kecil











            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar