MANAJEMEN
TERNAK POTONG
“Petunjuk Beternak Kuda”
OLEH
GORISMAN
MATUALESI
L1A1
13 009
KELAS
A
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU
OLEO
KENDARI
2015
I. Sejarah Singkat
Kuda sudah lama berada dibumi dan berselerak diseluroh dunia.Kuda
telah disimpan dan diternak oleh manusia sejak beribu-ribu tahun sebelum
masehi. Diantara baka kuda kuno atau 'ancient horses' ialah Kuda Liar Asia
(terdapat disekitar Asia Tengah saperti Mongolia, Turkomen, Afghanistan,
Mongolia ), Kuda Morgan ( USA), Tarpan, Arab ( Timur Tengah).
Dari kuda-kuda manusia mula menjinakkannya dan menjadikannya sebagai
aset yang amat penting baik dalam peperangan, pertunjukan, sirkas, sukan,
pertandingan dan sebagainya. Di Malaysia, kuda diternak dan dipelihara oleh
segelintir masyarakat setempat saperti di Kelantan, di Sabah, Kuala Lumpur,
Ipoh, Pulau Pinang, Johor, Pahang, Melaka, dll.
Di Kelantan dan Sabah biasanya kuda diternak untuk tujuan pertanian,
pertandingan lumba kuda, pertunjukan dan sebagainya.di Kelantan biasanya kuda
diternak sebagai hobi untuk masa lapang selepas para petani selesai melakukan
pertanian mereka saperti selepas menanam padi atau menoreh getah. Disebelah
petang anakanak muda akan menunggang kuda sebagai rekreasi atau merelakkan
penat badan.
Sementara di Ipoh, Kuala Lumpur, Pualau Pinang
kuda digunakan untuk tujuan perlumbaan profesional.
Beternak
kuda merupakan salah satu usaha yang dapat diandalkan untuk meningkatkan
kehidupan peternak karena keunggulannnya.Akan tetapi, sebelum mempelajari
beternak kuda hendaknya diketahui terlebih dahulu mengenai pemeliharaan,
prospek dan keuntungan ternak kuda di Indonesia (Parakkasi, 1986).
II.Manajemen
Reproduksi Pada Kuda
Keberhasilan
reproduksi pada kuda merupakan hal yang patut diperhatikan oleh pemilik kuda,
tanpa adanya reproduksi, mustahil produksi ternak kuda dapat diharapkan
mencapai maksimal.Oleh karena itu, menejemen infertilitas pada ternak kuda
merupakan bagian yang amat penting dalam suatu usaha peternakan kuda.Agar dapat
diperoleh efisiensi reproduksi yang baik, sehingga produksi ternak kuda dapat
dicapai setinggi-tingginya, diperlukan menejemen infertilitas kuda yang baik.
Dengan
produktivitas kuda yang tinggi, keuntungan diharapkan dapat diperoleh oleh
peternak dalam jumlah yang memadai.Walaupun negara-negara yang sudah maju
teknik peternakannya, kadang-kadang kegagalan menejemen pengelolaan reproduksi
masih juga dialami oleh peternak, sehingga mereka sering menderita kerugian
yang cukup besar.Kerugian ini adalah sebagai akibat langsung dari kesalahan
dalam pengelolaan reproduksi, karena kesalahan pengelolaan reproduksi dapat
mendorong terjadinya penurunan kesuburan pada ternak kuda yang bersangkutan.
Dalam
pengelolaan reproduksi ternak kuda yang baik, sehingga dapat menghasilkan keuntungan
yang besar, banyak faktor produksi yang harus mendapat perhatian.
Faktor menejemen pengelolaan itu
meliputi
a. Pemberian pakan yang berkualitas
baik dan cukup.
b. Lingkungan serasi yang mendukung
perkembangan kuda.
c. Diteksi berahi secara baik.
d. Menentukan waktu yang tepat untuk
dikawinkan
e. Sanitasi kandang yang baik
a.Pemberian Pakan yang Berkualitas Baik dan Cukup
Ketersediaan
pakan yang baik akan menunjangkelangsungan hidup dan pertumbuhan kuda sehingga
pakan merupakan faktor penting dalam peternakan kuda. Pakan utama kuda adalah
rumput dengan berbagai jenis rumput seperti Panicum
maticum dan Brachiaria mutica.Pakan
rumput hanya cukup untuk digunakan bagi kelangsungan hidup tetapi untuk kuda
pacu atau olahraga perlu tambahan konsentrat dan vitamin.Pakan kuda yang
diberikan harus sesuai dengan umur dan fungsi kuda tersebut. Umur kuda dapat
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu 1-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan
diatas 24 bulan. Kuda yang berumur 1-6 bulan tidak disediakan pakan khusus,
karena masih dalam masa menyusu dengan induknya.Induk kuda yang sedang menyusui
memerlukan kebutuhan pakan yang cukup banyak baik untuk induk kuda maupun
anaknya.
b. Lingkungan Serasi yang Mendukung Perkembangan Kuda.
Kuda
import yang ada di Indonesia, misalnya, lingkungannya disesuaikan dengan
asalnya, harus hidup di udara yang dingin sehingga proses reproduksi dapat
berjalan normal. Sebaliknya, kuda yang ada di Indonesia pengaruh suhu
lingkungan tidak terlalu mempengaruhi daya reproduksi.Di daerah tropis dimana
suhu udaranya panas sepanjang tahun, produktivitas dan daya reproduksi kuda
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan khususnya suhu udara.Hasil penelitian
Thatcher (1986) pada kuda memberikan informasi tentang pengaruh suhu udara yang
tinggi terhadap prestasi reproduksi.
Suhu udara
yang panas juga dapat meningkatkan jumlah kasus birahi tenang atau birahi yang
tidak dapat dideteksi pada induk kuda.Penelitian dengan mengukur hormon
reproduksi, menunjukkan bahwa induk yang sedang laktasi dihadapkan pada suhu
udara yang panas dapat mengganggu siklus birahi. Suhu yang panas juga dapat
menyebabkan penurunan kadar hormon reproduksi seperti FSH dan LH, selain itu juga
dapat menyebabkan penurunan volume dari yang mengalir ke alat reproduksi,
sehingga menyebabkan perubahan lingkungan uterus yang lebih panas dan menambah
kemungkinan kematian embrio.
Menurut
peneliti ini, suhu yang panas dapat menurunkan best lahir anakan kuda” dan best
plasentanya disamping memperpanjang involusi uteri dan menurunkan aktivitas
ovarium dari induk pasca melahirkan. Usaha menanggulangi suhu yang tinggi
khususnya pada peternakan kuda yang berada di dataran rendah dapat dilakukan
dengan menanam pohon pelindung di sekitar kandang dan di lapangan
penggembalaan.Harus dihindari adanya sinar matahari langsung pada tubuh induk
kuda.Kandang agar dibuat sedemikian rupa, sehingga adanya ventilasi menyebabkan
pergerakan angin dapat terjadi dengan leluasa dalam kandang, tetapi tidak
langsung mengenai tubuh kuda.Dinding kandang tidak mengarah ke timur dan barat,
tetapi mengarah ke utara dan selatan.Atap kandang dibuat dari bahan yang tidak
menyerap panas.
c. Deteksi Birahi Secara Baik.
Deteksi
birahi yang hanya dilakukan didalam kandang sering kali hasilnya nihil, apalagi
bila hanya dilakukan sekali dalam sehari.Oleh karena itu, orang sering
mengatakan hal yang salah, seperti birahi tenang dikatakan disebabkan oleh
deteksi birahi yang tidak baik.Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, deteksi
birahi dapat dilakukan tiga kali sehari pada waktu pagi, tengah hari, dan
menjelang malam.
Oleh
karena itu, induk sebaiknya dikeluarkan dari kandang bersama dengan induk kuda
milik peternak lain agar gejala homoseksualitas atau saling menaiki dapat
segera dilihat. Penelitian di Amerika Serikat selama musim dingin mengenai
deteksi birahi terhadap 60.000 ekor induk kuda, menghasilkan hal-hal sebagai
berikut (Anonimous, 1981): bila kuda betina tidak dikeluarkan sama sekali dari
kandang, hasil deteksi birahi hanya mencapai 64%; bila induk kuda dikeluarkan
sekali dalam sehari, hasil deteksi birahi mencapai 69,59%, dan bila induk
dikeluarkan dua kali sehari, deteksi birahi mencapai 70,4%. Mengeluarkan induk
dari kandang kelapangan, walaupun singkat waktunya, sangat berguna bagi
kesehatan induk karena selain dapat memperbaiki nafsu makan, juga memperbaiki
daya cerna perut, dan dapat membantu penyumbatan ambing pada waktu prows
melahirkan.
Hubungan
antara pejantan dengan betina induk dalam suatu lapangan penggembalaan dapat
meningkatkan derajat dari gejala birahi pada betina.Dalam hal ini peranan
saraf-saraf mata, pencium, pendengar pada betina sangat besar.
d. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Dikawinkan.
Waktu
perkawinan yang tepat bagi hewan betina merupakan faktor penting, karena dapat
menghasilkan keuntungan yang besar bagi peternak bila terjadi kebuntingan pada
waktu yang tepat.Sebaliknya, waktu perkawinan yang salah cenderung menyebabkan
gangguan reproduksi karena dapat menunda kebuntingan. Waktu inseminasi buatan
pertama atau pengawinan alami pertama pada kuda dara yang balk pemeliharaannya,
dapat dilakukan pada birahi pertama yang muncul pada umur 15-18 bulan, sedang
bagi kuda-kuda dara yang kurang baik pemeliharaannya, IB pertamatau pengawinan
alami baru dapat dilakukan pada umur 3-4 tahun. Setelah melebihi umur 4 tahun
pada kuda dara, perkawinan cenderung menyebabkan penurunan prestasi reproduksi.
Kuda betina dara yang belum dikawinkan pada umur 4 tahun, cenderung terjadi
siklus birahi yang tidak teratur atau terbentuknya kista ovarium dan gangguan
reproduksi yang lain.
Uterus
membutuhkan waktu 3-6 minggu untuk proses involusi yaitu kembalinya uterus
kepada keadaan normal setelah melahirkan. Kesuburan induk pada periode 3-6
minggu masih sangat rendah dan kesuburan akan kembali normal setelah 40-60 hari
pasca melahirkan, di mana kira-kira 90% dari induk akan menunjukkan gejala
birahi yang normal pada periode ini. Pengawinan atau IB yang dilakukan pada
40-60 hari pasca melahirkan dapat menghasilkan angka kebuntingan sampai 80%.
Hasil ini akan sama baiknya bila pengawinan atau IB dilakukan pada periode
80-90 hari pasca melahirkan. Ini berarti penundaan waktu IB setelah hari ke 90
pasca melahirkan tidak mempengaruhi angka kebuntingan
e. Sanitasi Kandang yang Baik
Kotoran
kuda dalam kandang harus selalu dibersihkan. Selain kotor dan bau yang
mengganggu estetika, kondisi kandang yang kotor tidak akan membuat kuda menjadi
nyaman dalam kandangnya. Kuda akan gelisah dan selalu menendang-nendang ke
lantai karena banyak lalat dan insect. Dan yang paling parah kotoran kuda akan
dimakan lagi oleh si kuda (bila kekurangan ransum). Kuda menjadi sakit dan
kurus.Kecuali lantai yang berpasir, seyogyanya alas kandang dari bahan yang
lembut dan menyerap air. Kalau ada gunakan serbuk gergaji yang murah dan selalu
bisa diperbaharui dengan yang masih segar dan kering.
III.
Manajemen Pemeliharaan Kuda
a. Perkandangan
Kandang
kuda umumnya berbentuk single stall.Tempat
untuk latihan (exercise) sebaiknya disediakan di areal perkandangan.Kandang
untuk ternak kuda dapat dibuat dari bahan bangunan yang sederhana dan murah,
namun harus memiliki konstruksi yang cukup kuat (Tim Karya Tani Mandiri,
2010).Membangun kandang di daerah tropis, sebaiknya disediakan ventilasi
sehingga pertukaran udara dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan hawa
panas didalam kandang (Jacoebs, 1994).
Atap
kandang adalah naungan bagi ternak dan melindungi ternak terhadap air hujan,
panas sinar surya, maupun terhadap udara dingin. Atap pada kandang kuda lebih
baik jika jaraknya semakin tinggi, karena dapat menghasilkan sirkulasi udara
yang baik.Tim Karya Tani Mandiri (2010) menambahkan atap kandang hendaknya
dibuat dengan kemiringan sedang dan biasanya sekitar 30-45°.Bahan atap
sebaiknya dipilih yang memiliki permukaan yang memungkinkan pemantulan sebanyak
mungkin atau yang memiliki koefisien refleksi radiasi surya atau bumi.
Alas lantai kandang kuda harus selalu
dalam keadaan bersih dan lunak serta beralaskan serbuk gergaji atau jerami.
Alas lantai yang lunak bertujuan agar melindungi kuda ketika sedang berguling,
memberikan kehangatan dan untuk kenyaman kuda serta melindungi kaki kuda,
terutama untuk kuda olahraga dan kuda pacu (McBane,1994). Permukaan alas lantai
kandang juga tidak boleh licin atau kasar yang dapat mengakibatkan goresan luka
pada kuda. Selain itu, alas lantai kandang kuda tidak akan menjadi sarang
parasit-parasit atau bakteri dan tidak akan mengakibatkan stres pada kuda yang
dapat mengganggu tingkah laku atau produktivitas kuda (Tim Karya Tani Mandiri,
2010).
b. Pakan
Pakan
utama kuda adalah rumput dengan berbagai jenis, seperti Panicum maximum dan
Brachiaria mutica dengan ketinggian 1,2 m dan bermacam-macam jenis rumput
yang tumbuh dimana-mana dengan ketinggian 40 cm yang biasa diarit untuk makanan
ternak (Soehardjono, 1990). Pakan
rumput hanya cukup untuk digunakan bagi kelangsungan hidup tetapi untuk kuda
pacu atau olahraga perlu tambahan konsentrat dan vitamin. Untuk pakan kuda,
hijauan yang paling penting dalam bentuk segar di pastura dan bentuk hay (Templeton, 1979). Konsentrat yang
dapat diberikan antara lain konsentrat sereal yang terdiri dari gandum, jagung,
produk tepung, sorgum, berbagai produk padi dan produk non sereal yang terdiri
dari gula bit, rumput kering, kacang-kacangan (legum) seperti kedelai dan
kacang, sedangkan menurut NRC (1989), konsentrat atau sereal biji-bijian
merupakan pakan utama yang menjadi sumber energi dan seluruh jenis biji-bijian
yang bermanfaat bagi kuda. Selain rumput dan konsentrat juga diberi vitamin dan
mineral (Soehardjono, 1990). Air juga sangat penting, tubuh kuda terdiri dari
70% air (McBane, 1994).
Kualitas
pakan kuda dipengaruhi oleh spesies tumbuhan tersebut, kesuburan tanah, dampak
iklim (seperti suhu dan kelembaban), dan juga tidak kalah pentingnya yaitu umur
panen tumbuhan. Hijauan untuk kuda harus bebas toksin dan bebas dari bahan lain
yang berbahaya bagi kuda (NRC, 1989). Pakan dapat dianalisis untuk mengetahui
nutrisi yang terkandung didalamnya, dan pengetahuan dasar tentang komposisi
beberapa pakan penting ketika menyiapkan ransum untuk kuda.
Jenis-jenis pakan untuk kuda terbagi
dalam empat kategori menurut Pilliner (1993), yaitu :
(1)
Biji-bijian.
Sebagai sumber energi dari ransum konsentrat, misalnya oat, barley,
dan
jagung.
(2)
Pakan protein. Berasal dari hewan
(misalnya meat bone meal dan tepung
susu) atau dari tumbuhan (misalnya biji rami, kedelai dan kacang-kacangan atau
polong-polongan).
(3)
Pakan
intermediate. Pakan ini termasuk
jerami, umbi-umbian dan tepung
rumput.
(4)
Hijauan.
Rumput, hay, haylage, dan silase.
Pemberian
pakan kuda untuk pemeliharaan yaitu pemberian secukupnya untuk menjaga kondisi
sehari-hari.Hal ini berarti menyediakan energi untuk otototot usus, jantung dan
paru-paru selama bekerja, energi untuk merumput, untuk mempertahankan suhu
tubuh dan untuk menggantikan sel-sel yang menjaga tubuh agar dapat beraktivitas
(Pilliner, 1993).Parakkasi (1986) menambahkan bahwa pemberian pakan hendaknya
dibedakan berdasarkan umur, jenis, tipe kuda, dan aktivitas harian kuda.
c. Kesehatan
Menurut
Blakely dan Bade (1991), program kesehatan pada ternak kuda mencakup pencegahan
penyakit, pemberian obat cacing, dan tindakan pertolongan pertama.Merupakan
suatu hal yang penting untuk senantiasa membuat diagnosayang tepat dan memiliki
pengetahuan yang benar tentang pengobatan yang memadai.Pemilik dan peternak
kuda sebaiknya memanfaatkan jasa dokter hewan agar berhasil dalam mengendalikan
gangguan-gangguan tersebut.
Salah satu gejala pertama dari masalah apapun biasanya adalah
rendahnya nafsu makan atau bahkan tidak makan sama sekali. Kuda yang sehat
hampir selalu lapar dan ingin makan (Blakely dan Bade, 1991).Hodges dan
Pilliner (1991) menambahkan kondisi kuda yang baik terlihat dari bulu yang
mengkilap, halus, dan lembut serta pada saat kulit dicubit kemudian dilepaskan
haruslah kembali dengan cepat, dan mudah kembali pada posisi semula.Kulit yang
lambat kembali setelah dicubit menunjukkan adanya tingkat dehidrasi atau
kekurangan lemak subkutan.
d. Kebersihan
Groominglebih
daripada sekedar menjaga kebersihan kuda, melainkan merangsang sirkulasi darah
dan getah bening serta memberikan kilau pada bulu kuda dengan membawa minyak
alami ke permukaan.Grooming yaitu
menyikat dengan cepat bagian atas tubuh, menghilangkan noda yang sulit, mencuci
mata, hidung lalu kaki.Kuda dapat dimandikan pada waktu tertentu. Kuda yang
telah dicuci dan dibilas, selanjutnya dikeringkan dengan penyerap air atau
keringat, lalu kepala, badan dan kaki dihanduki sampai kering (Pilliner, 1994).
Sanitasi sangat penting
untuk mengendalikan kuda dari serangan parasit. Seekor kuda yang akan
diperkenalkan kedalam kawanan harus diisolasi selama sebulan sebelum menjalani
aktivitas dengan kuda lain. Setiap penyakit hewan mungkin telah diketahui
sebelum periode isolasi sehingga diberi waktu untuk menunjukkan diri.Menjaga
kebersihan kandang dan perawatan kuda secara teratur sangat mempengaruhi
kesejahteraan kuda (Bogart dan Taylor, 1983).
e. Perlakuan Panas dan Dingin
Perlakuan
dingin akan membantu untuk mengendalikan reaksi inflamasi dan mengurangi rasa
sakit. Setelah fase akut awal cedera telah berlalu, terapi panas dan dingin
bergantian dapat dilakukan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang
terkena dan membawa elemen-elemen penting untuk penyembuhan. Perawatan ini akan
membuat kuda tenang, sehingga kuda dapat beristirahat lebih efektif
(Pilliner,1994).
IV. Manajemen Peternakan Kuda
Manajemen peternakan kuda berkaitan
dengan masalah perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaannya.Untuk
melaksanakan prinsip-prinsip manajemen diperlukan kelengkapan yang saling
terkait, seperti manusia, modal, serta material atau sarana. Faktor manusia
sangat menentukan kelangsungan peternakan, karena tanpa kehadirannya tentu
tidak akan ada peternakan kuda. Usaha modal sebagai tenaga penggerak, disamping
manusia yang terampil dan memiliki keahlian khusus serta kelengkapan sarana,
sangat menentukan usaha peternakan (Soehardjono, 1990).Setelah perencanaan yang
matang dengan tersedianya modal, maka langkah berikutnya menentukan areal
peternakan yang diperlukan, kemudian berupaya untuk pengadaan kuda pejantan dan
betina. Langkah berikutnya mencari tenaga kerja yang ahli, seperti seorang
manajer dan tenaga-tenaga ahli lainnya yang akan mengelola segala sesuatu
kegiatan teknis didalam peternakan itu (Soehardjono, 1990).
v Memastikan Makanan dan Kandang Yang Tepat
a.Pastikan
kuda Anda mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Kuda
peliharaan Anda akan membutuhkan tempat untuk tinggal dan beristirahat
sepanjang tahun. Tempat tersebut harus kering, aman, nyaman, mampu melindungi
kuda dari hujan, angin, salju, panas, serta ancaman gigitan serangga.[1]
·
Anda dapat menggunakan windbreak
(area yang sekelilingnya dibatasi oleh pagar atau pepohonan tinggi sebagai
penahan angin), gudang, atau area luas yang bersih di lumbung Anda sebagai
tempat tinggal untuk kuda peliharaan Anda.
·
Anda juga dapat menitipkan kuda
peliharaan Anda di kandang kuda umum. Untuk penitipan kuda, Anda mungkin
dikenakan biaya sebesar $100 sampai $500 per bulan (sekitar 1-5 juta),
tergantung pada jenis kandang yang Anda pilih (tenda padang rumput sederhana
mungkin memiliki biaya yang lebih murah).
b.Sediakan
alas tidur yang nyaman untuk kuda peliharaan Anda.
Meskipun kuda dapat tidur sambil berdiri, mereka akan tidur
dengan lebih nyenyak apabila mereka berbaring. Hal ini tentunya memerlukan alas
tidur yang tepat. Alas tidur tersebut harus selalu dijaga kebersihannya agar
tidak berbahaya untuk kuda peliharaan Anda.
·
Jerami
dapat menjadi pilihan alas tidur yang murah untuk kuda peliharaan Anda.
Meskipun hangat dan nyaman untuk dijadikan alas, namun jerami mengandung spora
jamur yang dapat berbahaya bagi kesehatan kuda. Oleh karena itu, pastikan Anda
terus memantau kesehatan kuda peliharaan Anda.
·
Serutan
kayu (bebas debu) dapat menjadi pilihan yang baik, meskipun harganya lebih
mahal daripada jerami. Selain bersih dan higienis, serutan kayu juga tidak akan
dimakan oleh kuda, sehingga mencegah resiko kuda peliharaan Anda mengunyah
sesuatu yang berbahaya bagi kesehatannya.
·
Sekarang
ini, orang-orang banyak menggunakan serat hemp (tanaman sejenis ganja)
sebagai alas tidur untuk kuda karena tidak memiliki spora jamur yang dapat
membahayakan kuda.
c.Sediakan
makanan yang tepat untuk kuda peliharaan Anda.
Kuda
yang berukuran sedang akan mengkonsumsi sekitar 9 kilogram makanan setiap
harinya. Karena kuda memiliki lambung yang relatif kecil dan sistem pencernaan
yang peka, kuda cenderung memakan rumput dan mengunyahnya sepanjang daripada
hanya makan satu atau dua makanan tertentu saja.
·
Anda dapat memberikan makan kuda
peliharaan Anda dengan setengah bal (jerami yang dibentuk menjadi balok-balok)
jerami hijau. Setengah bal jerami kurang lebih setara dengan 2 persen berat
badan kuda. Jerami tersebut dapat berupa rumput, alfalfa, atau bahkan
percampuran antara rumput dan alfalfa.
·
Berikan biji gandum atau sweet feed
(sejenis pakan kuda berupa campuran biji jagung dan sirup gula) dua kali sehari
sebagai makanan tambahan untuk kuda peliharaan Anda. Akan lebih baik jika Anda
memberi makanan tambahan ini pada waktu yang sama setiap harinya (semisal di
pagi hari dan sore hari).
d.Berikan garam (balok mineral khusus
untuk kuda) pada kuda peliharaan Anda untuk menjaga keseimbangan elektrolit
pada tubuh kuda.
Kuda
membutuhkan mineral untuk menjaga agar jumlah elektrolit dalam tubuhnya tetap
tinggi, dan mineral tersebut bisa didapatkan dari garam. Elektrolit berfungsi
mengatur produksi dan pengeluaran keringat, air liur, cairan usus, air seni dan
lendir hidung. Selain itu, elektrolit juga dapat mengatur fungsi sistem saraf
dan hati, serta menjaga sistem hidrasi pada kuda.
·
Memberikan balok garam untuk kuda
peliharaan Anda dapat menjadi cara yang baik untuk memberikan asupan mineral.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua kuda akan mau mengkonsumsinya,
meskipun mereka sangat ingin mengkonsumsi garam. Jika kuda peliharaan Anda
nampak tidak tertarik dengan balok garam yang Anda berikan, tambahkan beberapa
sendok makan garam pada makanan untuk kuda Anda untuk memastikan bahwa kuda
peliharaan Anda mendapatkan asupan mineral yang tepat.
e.Sediakan
air yang bersih dan segar setiap harinya.
Kuda
membutuhkan sekitar 30 liter air setiap harinya. Isi ulang air pada tempat
minum kuda Anda secara teratur atau pastikan tempat minum tersebut bersih agar
air yang ada selalu segar dan bersih. Bersihkan tempat minum untuk kuda Anda
paling sedikit satu kali seminggu agar tidak ada jamur atau lumut yang tumbuh.
·
Jika Anda menggunakan ember sebagai
tempat minum untuk kuda Anda, pastikan Anda mengisi ulang airnya paling sedikit
dua kali sehari.
·
Bak kayu dengan sambungan pipa dapat
menjadi pilihan yang baik untuk tempat minum kuda Anda karena Anda dapat dengan
mudah mengisi ulang airnya melalui pipa yang terpasang. Akan tetapi pada musim
dingin, pipa tersebut dapat membeku sehingga pastikan Anda melakukan perawatan
pada pipa tersebut dengan baik.
f.Rawatlah
ladang rumput Anda dengan baik.
Kuda membutuhkan area yang luas untuk berkeliling dan
merumput sepanjang hari.Oleh karena itu, Anda perlu menanam sendiri rumput di
area yang digunakan oleh kuda Anda untuk merumput.Sebagai alternatif, pastikan
Anda mengetahui jenis rumput yang tumbuh atau ditanam di tempat penitipan kuda
Anda.
·
Pastikan
Anda menanam jenis rumput yang tepat untuk kuda peliharaan Anda. Pemilihan
jenis rumput akan bergantung pada area tempat Anda tinggal, serta iklim dan
musim di tempat tersebut. Perhatikan apakah terdapat lubang di ladang rumput
Anda. Jika terdapat lubang di ladang Anda, tutup lubang tersebut agar kuda
peliharaan
g.Bersihkan
kandang kuda setiap hari.
Buanglah kotoran yang ada di alas jerami.Gunakan sekop dan
kereta sorong untuk mengambil kotoran kuda dan membawa kotoran-kotoran tersebut
ke tempat pembuangan.Susun dan ratakan kembali alas jerami di kandang kuda
Anda.Pastikan tempat Anda membuang kotoran kuda berada cukup jauh dari kandang
kuda agar baunya tidak tercium sampai ke dalam dan sekitar kandang.
·
Jika
kuda peliharaan Anda dirawat dalam kandang besar, pastikan Anda membersihkan
kandang tersebut paling sedikit tiga kali sehari.
·
Buanglah
alas jerami yang terkena kotoran kuda. Setelah Anda membersihkan lantai kandang
dan membuang alas jerami yang kotor, gantilah dengan alas jerami baru yang
bersih.
h.
Sisir bulu kuda peliharaan Anda.
Jika
Anda memelihara kuda peliharaan Anda di kandang, Anda perlu menyisir
bulu-bulunya setiap hari agar tetap sehat.Anda juga harus menguraikan rambut
dan bulu ekornya agar tidak kusut, serta cabuti duri-duri kecil atau
rumput-rumput yang menempel pada rambut dan ekornya.
·
Gunakan sikat khusus (dikenal sebagai currycomb,
semacam sikat dengan gigi-gigi kecil di setiap pinggirnya) untuk membersihkan
lumpur kering atau tanah yang menempel di bulu kuda. Saat menyisir bulu kuda,
terlebih dahulu gunakan sikat yang kaku, kemudian gunakan sikat yang lembut
setelahnya. Anda perlu berhati-hati saat menyisir bulu kuda peliharaan Anda di
bagian kepala dan bagian kaki yang memiliki tonjolan tulang.
·
Mandikan kuda peliharaan Anda di hari
dengan cuaca yang hangat. Pastikan Anda menggunakan sampo anti jamur untuk
mencegah berkembangnya jamur pada tubuh kuda peliharaan Anda. Zat minyak
pelindung tubuh kuda dari air akan hilang saat Anda memandikan kuda peliharaan
Anda.
·
Gunakan sisir plastik bergigi jarang dan
sisir rambut kuda peliharaan Anda dengan lembut. Jika ada rambut yang kusut,
pastikan Anda mengurai dan merapikannya dengan menggunakan jari-jari Anda.
i.Bawalah
kuda peliharaan Anda untuk berlatih dan bergerak.
Kuda perlu dilatih dan diajak bergerak setiap hari.Jika Anda
tidak bisa melatih kuda Anda, pastikan kuda Anda tetap dapat bergerak, meskipun
sekedar berjalan-jalan di ladang.Sebagai alternatif, Anda dapat meminta
seseorang untuk melatih kuda peliharaan Anda.
·
Kuda
membutuhkan area yang luas untuk berjalan-jalan dan bersantai. Kedua hal
tersebut merupakan kegiatan tambahan dari latihan yang Anda berikan pada kuda
Anda (dengan menungganginya). Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki
ladang rumput yang cukup luas.
j.
Berikan perawatan pada kaki kuda peliharaan Anda.
Kuda dapat dengan mudah mengalami masalah dengan kakinya,
terutama jika tidak diberikan perawatan yang tepat.Pastikan kaki mereka
dibersihkan setiap hari untuk menghilangkan batu-batuan atau benda-benda lain
yang dapat menyebabkan memar atau infeksi bakteri pada kaki kuda peliharaan
Anda.Selain itu, Anda juga perlu memotong kuku kaki kuda peliharaan
Anda.Mintalah bantuan pandai besi untuk melakukan hal tersebut.
·
Untuk
kuda yang telah dipasangi tapal kuda, potonglah kuku kakinya setiap enam minggu
sekali.
·
Untuk
kuda yang tidak dipasangi tapal kuda, potonglah kuku kakinya setiap delapan
minggu sekali.
k.
Pangur (ratakan) gigi kuda peliharaan Anda.
Ini penting untuk dilakukan karena gigi kuda dapat terasah
dan menjadi tajam sehingga dapat melukai kuda saat mengunyah makanan dan
membuatnya tidak mau makan.Mintalah bantuan pada dokter hewan untuk memangur
gigi kuda peliharaan Anda, setidaknya setahun sekali.
·
Periksa
kondisi mulut kuda peliharaan Anda agar Anda tahu apakah ada indikasi-indikasi
masalah pada mulutnya. Perhatikan apakah terdapat sudut-sudut yang tajam di
dalam mulutnya. Jika kuda peliharaan Anda banyak mengeluarkan lendir hidungnya,
sering batuk, atau memuntahkan makanan dari mulutnya, bisa jadi hal-hal
tersebut merupakan indikasi terjadinya masalah pada mulut kuda dan perlu segera
ditangani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar