LAPORAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
SISTEM
PENCERNAAN PADA TERNAK RUMINANSIA (KAMBING)
NAMA : GORISMAN MATUALESI
NIM : L1A1 13 009
KELAS : A
KELOMPOK : I (SATU)
JURUSAN
PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
PRAKATA
Puji syukur ke
hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Anatomi Dan
Fisiologi Ternak. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan Mata Kuliah Anatomi Dan
Fisiologi Ternak pada Jurusan
Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir La Ode Ba’a, MP sebagai dosen Anatomi dan Fisiologi Ternak karena
beliau telah membimbing dan bersedia membagikan ilmunya kepada penulis. Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua yang selalu mendoakan penulis, dan
pihak-pihak lain yang turut membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat
dinikmati oleh pembaca.
Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran
yang dapat membangun baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan
lebih baik lagi. Selain itu penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.
Kendari,
25 Maret 2014
Gorisman Matualesi
DAFTAR ISI
Hal
Prakata ........................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan
dan Manfaat ........................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODEOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu
dan Tempat .......................................................................... 5
3.1 Alat
dan Bahan ............................................................................... 5
3.1 Prosedur
Kerja ................................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum ................................................................................. 7
4.1 Pembahasan
Praktikum ..................................................................... 7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
..................................................................................... 10
5.1 Saran
............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ruminansia merupakan binatang berkuku
genap subordo dari ordo Artiodactyla disebut juga mammalia berkuku. Nama
ruminan berasal dari bahasa Latin "ruminare" yang artinya mengunyah
kembali atau memamah biak, sehingga dalam bahasa Indonesia dikenal dengan hewan
memamah biak. Hewan ruminansia umumnya herbivora atau pemakan tanaman, sehingga
sebagian besar makanannya adalah selulose, hemiselulose dan bahkan lignin yang
semuanya dikategorikan sebagai serat kasar. Hewan ini disebut juga hewan
berlambung jamak atau polygastric animal, karena lambungnya terdiri atas
rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen merupakan bagian terbesar dan
terpenting dalam mencerna serat kasar, sehingga karena pentingnya rumen dalam
proses pencernaan ruminansia, maka timbul pelajaran khusus yang disebut
ruminologi.
Rumen atau perut besar merupakan bagian
terbesar dari susunan lambung ruminansia. Namun rumen tidak dapat dipisahkan
dari ketiga bagian lainnya, oleh karena itu akan dibahas juga mengenai
retikulum, omasum, dan abomasum. Di samping metabolisme dalam tubuh, pada
ruminansia terjadi proses metabolisme dalam rumen oleh mikroorganisme melalui
proses fermentasi pakan. Fermentasi sendiri berasal dari bahasa Latin fermentatio
= dekomposisi enzimatik.
1.2
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
dari praktikum sistem pencernaan pada ruminansia (ternak kambing) adalah
sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi bagian-bagian saluran pencernaan
pada kambing.
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum sistem pencernaan
pada hewan ruminansia adalah sebagai berikut :
a.
Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian
saluran pencernaan pada kambing.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroba dalam rumen juga mampu mensintesis asam amino dari
non protein nitrogen sumber, seperti urea dan amoniak. Seperti mikroba
mereproduksi dalam rumen, generasi tua mati dan sel-sel mereka melanjutkan
melalui saluran pencernaan. Sel-sel ini kemudian sebagian dicerna oleh
ternak, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan sumber protein berkualitas
tinggi. Fitur-fitur ini memungkinkan ternak untuk berkembang pada rumput dan vegetasi lainnya (Yuwanta,
Tri. 2002).
Kambing memiliki satu perut dengan empat
kompartemen, yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum, dengan rumen menjadi
kompartemen terbesar. Retikulum kompartemen terkecil, yang dikenal sebagai
"sarang lebah". Kambing kadang mengkonsumsi benda logam yang
disimpan dalam retikulum dan iritasi dari benda logam penyebab penyakit hardware. Fungsi utama omasum
adalah untuk menyerap air dan nutrisi dari pakan dicerna. Omasum dikenal
sebagai "lapisan banyak". Abomasum adalah seperti perut manusia,
inilah mengapa dikenal sebagai "Perut sejati” (Yuwanta, Tri. 2000).
BAB
III
METODEOLOGI
PRAAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
Sistem Pencernaan pada ternak ruminansia (kambing) dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal 23 mei 2014, pukul 08.00 Wita sampai selesai dan bertempat di
Laboratorium Lapang Ruminansia Fakultas Peternakan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum Sistem Pencernaan Ruminansia dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel
1. Alat dan bahan Praktikum Sistem Respirasi pada hewan ruminansia (Kambing).
No
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
Ket
|
1.
|
Kambing betina
|
Objek praktikum
|
|
2.
|
Air bersih
|
Muncuci
|
|
3.
|
Pisau
|
Menyembelih ternak
|
|
4.
|
Pingset
|
|
|
5.
|
Gunting
|
|
|
6.
|
Baskom
|
|
|
7.
|
Meja bedah
|
|
|
3.3 Prosedur Kerja
1.
Mempersiapkan semua alat dan bahan yang tersedia.
2.
Kambing Betina disembelih, darahnya ditampung
dalam baskom,
3.
Memotong kepala (batas tulang atas), kaki (batas
siku dan lutut).
4.
Proses pengulitan (posisi digantung terbalik
dengan kepala menghadap ke bawah).proses pengulitan dari paha bagian belakang
pada kedua kaki belakang, memotong secara vertical pada kulit bagian leher
kearah pusar.menguliti kaki depan seperti paha belakang.
5.
Proses pengeluaran saluran pencernaan,saluran
reproduksi, termasuk ginjal , jantung, dan alat pernapasan mulai dari paru-paru
hingga tenggolok dengan cara membelah leher.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan Praktikum
Ø
Pencernaan
Kambing
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
.
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum ini adalah
sebaiknya obyek yang di praktekkan
(kambing) di tambah,agar proses praktikum
berjalan lancar dan tidak ribut.
DAFTAR PUSTAKA
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar