Rabu, 18 November 2015

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR GENETIKA TERNAK “SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF TERNAK”



I
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR GENETIKA TERNAK

SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF TERNAK





  







OLEH :
NAMA            : GORISMAN MATUALESI
NIM                 : L1A1 13 009
KELAS           : A


LABORATORIUM FAKULTAS PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014



BAB I
 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Dalam kehidupan manusia ternak memiliki peran yang penting sebagai penghasil produk atau jasa yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Produk-produk ternak seperti susu, daging, telur, dam kulit. Tuntutan akan produk atau jasa yang dihasilkan ternak semakin  meningkat baik secara kualitas maupun secara kuantitas sejalan dengan meningkatnya taraf hidup manusia.
            Bibit ternak merupakan sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan strategis dalam menyadiakan pangan asal ternak yang berdaya saing tingg, karena bibit ternak sangat penting dalam usaha peningkatan produksi dan mutu hasil. Sifat kualitatif adalah  sifat bangsa ternak yang tidak dapat diukur melainkan klasifikasi individunya masuk dalam satu dari dua kelompok atau lebih, sifat ini dapat dilihat  dari kenampakan yang tidak dapat diukur dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan produksi.
            Sifat kuantitatif adalah sifat yang tidak tampak dari luar dan tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dapat diukur dengan satuan tertentu. Sifat kuantitatif sangat berhubungan dengan prouksi. Sifat kuantitatif dipengaruhi sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans dan epistatik dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik),  menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal.  Karena jumlah yang besar dan saham masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk mengetahui sifat kualitatif dari ternak.







B. Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui ciri-ciri kuantitatif dan kualitatif pada ayam.
2.      Mengetahui berat badan yang dimiliki ayam.
C. Manfaat
            Adapun  manfaat yang dapat diperoleh dalam  praktikum ini yaittu :
1.      Mengetahui cara perhitungan berat badan pada ayam ?
2.      Mengetahui ciri kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki ayam ?























BAB II
 KAJIAN TEORI

A. Ayam Kampung
Sumber daya genetik hewan (animal genetic resources) adalah populasi hewan yang masing-masing spesies, yang secar genetik dan terbentuk dalam proses domestikasi yang digunakan untuk produksi pangandan pertanian, termasuk kerabat populasi tersebut yang masi liar (Tetty dalam Yuliza 2009).
Mansjoer dalam Subekti (2011)  menyatakan bahwa  ayam  Kampung   merupakan ayam  asli  indonesia  yang  masih memiliki gen asli sebanyak lebih 50 %. Adanya variasi genetik yang tinggi dari  ayam  Kampung  menunjukan adanya  potensi  untuk  dilakukannya perbaikan mutu genetik. Oleh karena itu diperlukan  data  dasar  mengenai  sifatsifat  kualitatif  dan  kuantitatif  ayam Kampung  untuk  mempertahankan kemurnian  serta  pelestarian  sumber daya genetik ayam Kampung (Mansjoer dalam Subekti, 2011).
Ayam  kampung  mudah  dikenali  karena  banyak berkeliaran  di  desa-desa  hampir  di  seluruh  wilayah Indonesia.  Penyebaran  ayam  kampung  merata   di seluruh  pelosok  Indonesia  dan  kehidupannya  benar--benar  telah  menyatu  dengan  masyarakat. Keanekaragaman  ayam  kampung  dalam  satu  wilayah masih  sangat  besar  dan  bervariasi  dalam  warna  bulu, bobot badan, pertumbuhan dan produksi telur (Sartika &  Iskandar,  2007).
B. Sifat Kualitatif Ayam Kampung
Karakteristik  atau  penampilan  seekor  ternak dapat  dibedakan  atas  sifat  kualitatif  maupun  sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif umumnya dipengaruhi oleh faktor  genetik  dan  factor  lingkungan,  serta  umumnya mempunyai  kaitan  erat  dengan  sifat  ekonomis  seekor ternak  seperti  produktivitas  dan  reproduktivitasnya (Noor,  2008).
Siswandi Dalam Subekti (1996)  melaporkan  bahwa warna dasar bulu ayam Kampung jantan adalah  hitam,  sedangkan  pada  bulu bagian  leher  dan  punggung  berwarna keemasan.  Bulu  sayap  dan  ekor berwarna  hitam  diselingi  satu  atau  dua lembar  bulu  berwarna  putih.  Dimana warna  bulu  ayam  jantan  yang  banyak ditemukan  adalah  hitam  dan  sangat jarang  yang  berwarna  polos. sedangkan ayam  Kampung  betina  umumnya. berwarna  hitam  berbintik  putih  atau bintik coklat.


C. Sifat Kuantitatif Ayam Kampung 
Sifat kuantitatif dipengaruhi sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans dan epistatik dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik),  menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal.  Karena jumlah yang besar dan saham masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk mengetahui sifat kualitatif dari ternak (Anonim, 2014).























BAB III
 METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari  sabtu tanggal 11 Oktober 2014 pukul 09.00 sampai selesai dan bertempat di Kandang Peternakan Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengamatan Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Ternak Unggas dapat dilihat pada tabel.
    Tabel 1. Alat yang digunakan.
No.      Alat                                         Kegunaan
1.         Timbangan                              Menimbang bobot badan ayam
2.         Meter                                       Mengukur objek
3.         Alat tulis                                 Mencatat hasil pengamatan
4.         Jangka sorong                         Mengukur objek

Tabel 2. Bahan yang digunakan
No.      Bahan                                                  Kegunaan
1.                  Ayam jantan                                        Objek pengamatan
2.                  Ayam betina                                        Objek pengamatan







C. Prosedur  Kerja

a.       Membawa alat
b.      Mengamati ciri-ciri yang dimiliki ayam
c.       Mengukur panjang seng, panjang kepala, lebar kepala, panjang badan, lingkar dada, menimbang berat badan.
d.      Mencatat hasil pengamatan
e.       Membuat laporan.
                                                          BAB  IV
 HASIL PRAKTIKUM

            Karasteristik  ternak ayam terbagi dua yaitu berdasarkan sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Dalam praktikum ini terdapat 8 hasil pengamatan. Sifat kualitatif pada ternak ayam kampung dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap sifat kualitatif ayam kampung
Hasil pengamatan  kelompok
Jeniskelamin ayam yang diamati
Sifat kualitatif
Warna bulu
Warna paruh
Warna seng
Bentuk jengger
I
Jantan
Hitam kemerah-merahan
Kuning
Kuning
Mawar
II
Jantan
Merah
Hitam
Kuning
Mawar
III
Jantan
Putih
Kuning
Kuning
Tunggal
IV
Jantan
Hitam kemerah-merahan
Hitam
Hitam
Tunggal
V
Jantan
Hitam kekuning - kuningan
Hitam
Putih
Mawar
VI
Betina
Cokelat
Kuning
Kuning
Mawar
VII
Betina
Putih
Putih
Putih
Mawar
VIII
Jantan
Hitam dan merah
Hitam
Hitam
Mawar

Sifat kuantitatif ternak ayam kampung dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan terhadap sifat kuantitatif ayam kampung

Hasil pengamatan kelompok
Jenis kelamin ayam yang diamati
Sifat kuantitatif
PB (cm)
LD (cm)
BB (kg)
PS (cm)
LK (cm)
PK (cm)
DS (cm)
I
Jantan
22
33
94
12,5
2,4
4,2
1,5
II
Jantan
21
31
1,68
13
2,5
3,9
1,1
III
Jantan
23
32
1,80
11
2,8
3,5
1,3
IV
Jantan
23
32
1,9
10
3
6
1,5
V
Jantan
22
37
1,92
11,5
2,7
3
1,8
VI
Betina
19
30
1,46
8,5
2,6
3,6
1,0
VII
Betina
17
20
0,64
8,5
2,4
4
0,5
VIII
Jantan
17
25,5
1,19
8
1,3
4,4
1,0
Keterangan : PB  =  panjang badan                LK  = lebar kepala
                      LD  = lingkar dada                   PK  = panjang kepala
                      BB  = berat badan
                      PS   = panjang seng                  DS  = diameter seng  
       BAB V
    PEMBAHASAN

A. Pengamatan Berdasarkan Sifat Kualitatif
Sifat kualitatif pada ayam kampung  ditentukan oleh sejumlah gen yang berperan, sehingga terdapat banyak perbedaan yang tampak antara ayam kampung yang satu dengan ayam kampung yang lainnya dalam suatu populasi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan berdasarkan warna bulu pada jantan ada  yang berwarna hitam kemerah-merahan, berwarna coklat, putih, dan berwarna  kuning. Sedangkan warna bulu pada ayam betina berfariasi pula yaaitu ada yang bewarna coklat, berwarna putih, dan ada yang berwarna hitam. Pada praktikum ini kelompok IV menggunakan ayam jantan sebagai bahan percobaan.
B. Pengamatan  Berdasarkan sifat Kuantitatif
Sifat kuantitatif pada ayam kampung banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh lingkungan dan sedikit gen. Sifat kuantitatif pada ternak ini hanya dapat diketahui setelah melakukan pengukuran terhadap bobot badan, lingkar dada, panjang seng, panjang kepala, lebar kepala, panjang badan, dan ukuran-ukuran lainya. Sifat kuantitatif antara ayam kampung yang satu dengan ayam kampung yang lain tentu  saja berbeda dalam suatu populsi. Dari hasil pengamatan lingkar dada pada ayam kampung jantan berfariasi yaitu ada yang 31 cm, 22 cm, dan 28,5 cm.  Lingkar dada pada beetia berfariasi pula yaitu ada yang 31 cm, 25 cm, dan 22 cm.








BAB VI
 PENUTUP

A.Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan pengukuran pada beberapa hewan ternak seperti  ayam kampung dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap jenis hewan memiliki sifat kuantitatif dan kualitatif yang berbeda. Dan atas dasar pengamatan yang diperoleh bahwa sifat kuantitatif tidak berpengaruh pada seberapa kualitas produksi hewan ternak. Jadi untuk memilih ternak yang baik harus berdasakan sifat kualitatif. Baru kemudian diikuti sifat kuantitatif.

B. Saran
Saran dari praktikum ini adalah asisten harus lebih tepat waktu dalam melakukan praktikum dan bahan yang dipraktikumkan harus bersih supaya pada saat melakukan praktek tidak terganggu dengan bau dari ayam itu.
                  









DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Penuntun  Praktikum Dasar Genetika Ternak Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif Pada Ternak. UHO. Kendari.
Noor, R.R.  2008.  Genetika Ternak.  Penebar  Swadaya. Jakarta
Mansjoer dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.
Sartika,  T.  &  Iskandar  S.  2007.  Mengenal  Plasma Nutfah  Ayam  Indonesia  dan  Pemanfaatannya. Balai Penelitian Ternak Puslitbangnak. Bogor.
Siswandi dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.