I
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR GENETIKA TERNAK
“SIFAT
KUALITATIF DAN KUANTITATIF TERNAK”
OLEH :
NAMA : GORISMAN MATUALESI
NIM : L1A1 13 009
KELAS : A
LABORATORIUM FAKULTAS PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan manusia ternak memiliki peran yang penting sebagai penghasil produk
atau jasa yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Produk-produk ternak
seperti susu, daging, telur, dam kulit. Tuntutan akan produk atau jasa yang
dihasilkan ternak semakin meningkat baik
secara kualitas maupun secara kuantitas sejalan dengan meningkatnya taraf hidup
manusia.
Bibit
ternak merupakan sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan
strategis dalam menyadiakan pangan asal ternak yang berdaya saing tingg, karena
bibit ternak sangat penting dalam usaha peningkatan produksi dan mutu hasil.
Sifat kualitatif adalah sifat bangsa
ternak yang tidak dapat diukur melainkan klasifikasi individunya masuk dalam
satu dari dua kelompok atau lebih, sifat ini dapat dilihat dari kenampakan yang tidak dapat diukur dan
tidak ada hubungannya dengan kemampuan produksi.
Sifat
kuantitatif adalah sifat yang tidak tampak dari luar dan tidak dapat diamati
dengan mata telanjang, tetapi dapat diukur dengan satuan tertentu. Sifat
kuantitatif sangat berhubungan dengan prouksi. Sifat kuantitatif dipengaruhi
sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans dan epistatik
dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik), menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat
kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara
nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal. Karena jumlah yang besar dan saham
masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang
tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk
mengetahui sifat kualitatif dari ternak.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui ciri-ciri kuantitatif
dan kualitatif pada ayam.
2. Mengetahui
berat badan yang dimiliki ayam.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam praktikum ini yaittu :
1. Mengetahui cara perhitungan
berat badan pada ayam ?
2.
Mengetahui
ciri kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki ayam ?
BAB
II
KAJIAN TEORI
A.
Ayam Kampung
Sumber daya genetik hewan (animal
genetic resources) adalah populasi hewan yang masing-masing spesies, yang secar
genetik dan terbentuk dalam proses domestikasi yang digunakan untuk produksi
pangandan pertanian, termasuk kerabat populasi tersebut yang masi liar (Tetty
dalam Yuliza 2009).
Mansjoer dalam Subekti (2011) menyatakan bahwa ayam
Kampung merupakan ayam asli
indonesia yang masih memiliki gen asli sebanyak lebih 50 %.
Adanya variasi genetik yang tinggi dari
ayam Kampung menunjukan adanya potensi
untuk dilakukannya perbaikan mutu
genetik. Oleh karena itu diperlukan
data dasar mengenai
sifatsifat kualitatif dan
kuantitatif ayam Kampung untuk
mempertahankan kemurnian
serta pelestarian sumber daya genetik ayam Kampung (Mansjoer
dalam Subekti, 2011).
Ayam kampung
mudah dikenali karena
banyak berkeliaran di desa-desa
hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Penyebaran ayam
kampung merata di seluruh
pelosok Indonesia dan
kehidupannya benar--benar telah
menyatu dengan masyarakat. Keanekaragaman ayam
kampung dalam satu
wilayah masih sangat besar
dan bervariasi dalam
warna bulu, bobot badan,
pertumbuhan dan produksi telur (Sartika &
Iskandar, 2007).
B. Sifat Kualitatif
Ayam Kampung
Karakteristik atau
penampilan seekor ternak dapat
dibedakan atas sifat
kualitatif maupun sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif umumnya
dipengaruhi oleh faktor genetik dan
factor lingkungan, serta
umumnya mempunyai kaitan erat
dengan sifat ekonomis
seekor ternak seperti produktivitas
dan reproduktivitasnya
(Noor, 2008).
Siswandi Dalam Subekti (1996) melaporkan
bahwa warna dasar bulu ayam Kampung jantan adalah hitam,
sedangkan pada bulu bagian
leher dan punggung
berwarna keemasan. Bulu sayap
dan ekor berwarna hitam
diselingi satu atau
dua lembar bulu berwarna
putih. Dimana warna bulu
ayam jantan yang
banyak ditemukan adalah hitam
dan sangat jarang yang
berwarna polos. sedangkan
ayam Kampung betina
umumnya. berwarna hitam berbintik
putih atau bintik coklat.
C. Sifat
Kuantitatif Ayam Kampung
Sifat kuantitatif dipengaruhi
sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans dan epistatik
dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik), menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat
kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara
nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal. Karena jumlah yang besar dan saham
masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang
tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk
mengetahui sifat kualitatif dari ternak (Anonim, 2014).
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari sabtu tanggal 11 Oktober 2014 pukul
09.00 sampai selesai dan bertempat di Kandang Peternakan Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan
Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengamatan Sifat Kualitatif dan
Kuantitatif Ternak Unggas dapat dilihat pada tabel.


1. Timbangan Menimbang bobot badan ayam
2.
Meter Mengukur objek
3. Alat
tulis Mencatat
hasil pengamatan



1.
Ayam jantan Objek pengamatan
2.
Ayam betina Objek pengamatan

C. Prosedur Kerja
a. Membawa
alat
b. Mengamati
ciri-ciri yang dimiliki ayam
c. Mengukur
panjang seng, panjang kepala, lebar kepala, panjang badan, lingkar dada,
menimbang berat badan.
d. Mencatat
hasil pengamatan
e. Membuat
laporan.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Karasteristik ternak ayam terbagi dua yaitu berdasarkan
sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Dalam praktikum ini terdapat 8 hasil
pengamatan. Sifat kualitatif pada ternak ayam kampung dapat dilihat pada tabel
1.
Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap sifat kualitatif
ayam kampung
Hasil pengamatan kelompok
|
Jeniskelamin
ayam yang diamati
|
Sifat kualitatif
|
|||
Warna bulu
|
Warna paruh
|
Warna seng
|
Bentuk jengger
|
||
I
|
Jantan
|
Hitam kemerah-merahan
|
Kuning
|
Kuning
|
Mawar
|
II
|
Jantan
|
Merah
|
Hitam
|
Kuning
|
Mawar
|
III
|
Jantan
|
Putih
|
Kuning
|
Kuning
|
Tunggal
|
IV
|
Jantan
|
Hitam kemerah-merahan
|
Hitam
|
Hitam
|
Tunggal
|
V
|
Jantan
|
Hitam kekuning - kuningan
|
Hitam
|
Putih
|
Mawar
|
VI
|
Betina
|
Cokelat
|
Kuning
|
Kuning
|
Mawar
|
VII
|
Betina
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Mawar
|
VIII
|
Jantan
|
Hitam dan merah
|
Hitam
|
Hitam
|
Mawar
|
Sifat kuantitatif ternak ayam kampung dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan terhadap sifat kuantitatif
ayam kampung
Hasil pengamatan kelompok
|
Jenis kelamin ayam yang diamati
|
Sifat kuantitatif
|
||||||
PB (cm)
|
LD (cm)
|
BB (kg)
|
PS (cm)
|
LK (cm)
|
PK (cm)
|
DS (cm)
|
||
I
|
Jantan
|
22
|
33
|
94
|
12,5
|
2,4
|
4,2
|
1,5
|
II
|
Jantan
|
21
|
31
|
1,68
|
13
|
2,5
|
3,9
|
1,1
|
III
|
Jantan
|
23
|
32
|
1,80
|
11
|
2,8
|
3,5
|
1,3
|
IV
|
Jantan
|
23
|
32
|
1,9
|
10
|
3
|
6
|
1,5
|
V
|
Jantan
|
22
|
37
|
1,92
|
11,5
|
2,7
|
3
|
1,8
|
VI
|
Betina
|
19
|
30
|
1,46
|
8,5
|
2,6
|
3,6
|
1,0
|
VII
|
Betina
|
17
|
20
|
0,64
|
8,5
|
2,4
|
4
|
0,5
|
VIII
|
Jantan
|
17
|
25,5
|
1,19
|
8
|
1,3
|
4,4
|
1,0
|
Keterangan : PB
= panjang badan LK = lebar kepala
LD =
lingkar dada PK = panjang kepala
BB =
berat badan
PS =
panjang seng DS = diameter seng
BAB V
PEMBAHASAN
A.
Pengamatan Berdasarkan Sifat Kualitatif
Sifat
kualitatif pada ayam kampung ditentukan
oleh sejumlah gen yang berperan, sehingga terdapat banyak perbedaan yang tampak
antara ayam kampung yang satu dengan ayam kampung yang lainnya dalam suatu
populasi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan berdasarkan warna bulu pada
jantan ada yang berwarna hitam
kemerah-merahan, berwarna coklat, putih, dan berwarna kuning. Sedangkan warna bulu pada ayam betina
berfariasi pula yaaitu ada yang bewarna coklat, berwarna putih, dan ada yang
berwarna hitam. Pada praktikum
ini kelompok IV menggunakan ayam jantan sebagai bahan percobaan.
B. Pengamatan Berdasarkan sifat Kuantitatif
Sifat
kuantitatif pada ayam kampung banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh
lingkungan dan sedikit gen. Sifat kuantitatif pada ternak ini hanya dapat
diketahui setelah melakukan pengukuran terhadap bobot badan, lingkar dada,
panjang seng, panjang kepala, lebar kepala, panjang badan, dan ukuran-ukuran
lainya. Sifat kuantitatif antara ayam kampung yang satu dengan ayam kampung
yang lain tentu saja berbeda dalam suatu
populsi. Dari hasil pengamatan lingkar dada pada ayam kampung jantan berfariasi
yaitu ada yang 31 cm, 22 cm, dan 28,5 cm.
Lingkar dada pada beetia berfariasi pula yaitu ada yang 31 cm, 25 cm,
dan 22 cm.
BAB
VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan pengukuran pada beberapa hewan ternak
seperti ayam kampung dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap jenis hewan memiliki sifat
kuantitatif dan kualitatif yang berbeda. Dan atas dasar pengamatan yang
diperoleh bahwa sifat kuantitatif tidak berpengaruh pada seberapa kualitas
produksi hewan ternak. Jadi untuk memilih ternak yang baik harus berdasakan
sifat kualitatif. Baru kemudian diikuti sifat kuantitatif.
B. Saran
Saran dari praktikum ini adalah asisten harus lebih
tepat waktu dalam melakukan praktikum dan bahan yang dipraktikumkan harus
bersih supaya pada saat melakukan praktek tidak terganggu dengan bau dari ayam
itu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Penuntun Praktikum Dasar Genetika Ternak Sifat
Kualitatif dan Sifat Kuantitatif Pada Ternak. UHO. Kendari.
Noor, R.R.
2008. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta
Mansjoer dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu
Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.
Sartika,
T. & Iskandar
S. 2007. Mengenal Plasma Nutfah
Ayam Indonesia dan
Pemanfaatannya. Balai Penelitian Ternak Puslitbangnak. Bogor.
Siswandi dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu
Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar