Tugas
Makalah
AGRIBISNIS
PETERNAKAN
(
Budidaya Itik Pedaging )
OLEH
:
GORISMAN MATUALESI L1A1 13 009
ACHMAD FAIZ L1A1 13 098
WAODE ILA L1A1 13 099
KELAS
A
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebutan itik dikenal juga dengan
sebutan bebek (bahasa jawa). Awal mulanya bebek atau itik berasal dari daratan
Amerika yang merupakan itik liar (Anas Moscha). Selanjutnya untuk waktu yang
cukup lama dijinakkan oleh manusia dan lahirlah jenis itik ternakan (Anas
Domesticus) seperti yang saat ini ada.
Permintaan produk itik, baik berupa
daging maupun telur sebagai sumber protein hewani untuk kebutuhan pangan
manusia saat ini terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Untuk mendukung
keberhasilan ternak bebek atau itik maka PT Natural Nusantara mengeluarkan
serangkaian teknologi siap pakai yang sudah dikemas dalam bentuk produk. Produk
suplemen nutrisi ini berbasis organik dan sangat penting dalam mendukung
keberhasilan peternakan bebek di Indonesia.
Ternak unggas
termasuk salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Ternak itik adalah salah satu jenis unggas
yang dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan protein hewani, karena itik
memiliki keunggulan di antara unggas lokal lainnya yaitu produksi telurnya
tinggi, tidak mengerami telurnya sehingga efektif dalam memproduksi telur,
harga telur yang relatif tinggi dibandingkan dengan telur unggas yang lain,
pemasarannya mudah dan lain sebagainya.
Peternakan itik ini tidak memerlukan persyaratan khusus
karenanya dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun, walaupun peternakan itik
dapat dikembangkan dimana saja, pengembanganya didaerah pertanian lebih mudah.
Daerah pertanian memiliki keungulan komparatif dari daerah lain karena memberi
kemudahan dalam memperoleh dedak dari pengilingan padi yang terdapat dilokasi
tersebut. Dedak merupakan bahan pakan utama pakan itik. Disamping itu daerah
pertanian menjamin tersedianya air bersih dalam jumlah yang cukup memadai untuk
menunjang pemeliharaan itik.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, permintaan masyarakat
terhadap komoditi ternak itik baik telur atau dagingnya terus mengalami
peningkatan. Dapat kita amati dilapangan, seperti rumah makan atau kedai yang menjual
telur itik, teh telur, warung bebek panggang, juga sebagai bahan adonan pembuat
roti, obat/jamu, dan lainnya. Permintaan ini hanya sebagian kecil yang
terpenuhi akibat kurangnya pengembangan usaha komoditi tersebut .
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang dapat ditulis pada makalah ini adalah
1.
Bagaimana profit komoditas peternakan itik pedaging ?
2.
Bagaimana Manajemen operasional itik pedaging ?
3.
Bagaimana peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging ?
4.
Bagaimana strategi pemasaran itik pedaging ?
5.
Bagaimana analisis usaha ternak itik pedaging ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang dapat di tuliskan pada
makalah ini adalah
1.
Dapat mengetahui profit komoditas peternakan itik pedaging
2.
Dapat mengetahui Manajemen operasional itik pedaging
3.
Dapat mengetahui peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging
4.
Dapat mengetahui strategi pemasaran itik pedaging
5.
Dapat mengetahui analisis usaha ternak itik pedaging
II. PEMBAHASAN
A. Profit Komoditas Peternakan Itik
Pedaging
Salah
satu kebijakan pemerintah dalam pembangunan sub sector peternakan di Indonesia
adalah upaya untuk mencukupi kebutuhan pangan termasuk kebutuhan akan protein
hewani yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat untuk memperbaiki gizi khususnya protein hewani. Kandungan
gizi hasil ternak dan produk olahannya sampai saat ini diketahui mempunyai
nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kandungan gizi asal tumbuhan.
Dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan peternakan untuk memenuhi kebutuhan gizi
maka pembangunan peternakan saat ini telah diarahkan pada pengembangan
peternakan yang lebih maju melalui pendekatan kewilayahan, penggunaan teknologi
tepat guna dan penerapan landasan baru yaitu efisiensi, produktivitas dan berkelanjutan.
Sub sektor peternakan dalam mewujudkan program pembangunan peternakan secara
operasional diawali dengan pembentukan atau penataan kawasan melalui pendekatan
sistem yang tidak dapat dipisahkan dari usaha peternakan yaitu meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Usaha peternakan merupakan salah satu
bagian usaha yang sangat baik untuk dikembangkan dan hasil dari usaha
peternakan juga sangat menguntungkan untuk dipasarkan. Salah satu usaha peternakan
yang banyak digeluti oleh masyarakat adalah usaha peternakan itik. Usaha peternakan itik
memiliki prospek usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan maupun untuk
dipasarkan, baik usaha pokok maupun sebagai usaha sampingan, sehingga sangat
membantu dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Usaha
peternakan itik telah lama dikenal masyarakat. Model peternakan itik kebanyakan
menggunakan cara tradisional yang skala pemeliharaannya kecil dan model
pemberian pakan yang mengandalkan pakan alami. Saat ini berkembang bisnis
ternak itik untuk pemenuhan kebutuhan daging dan untuk kebutuhan telur yang
sudah ada sebelumnya. Seiring dengan semakin tumbuh warung makan serba bebek,
kebutuhan bebek pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu
pemenuhan daging itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi.
Prospek dari usaha pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi
telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada
semi intensif maupun kearah intensif.
B. Manajemen Operasional Itik
Pedaging
Pemeliharaan itik
dilakukan secara intensif (dikurung atau dikandang) dengan memperhatikan segala
kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup kualitas dan
kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik
serta pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik.
·
Metode
Pemeliharaan
Tujuan
pemeliharaan adalah untuk menghasilkan telur dan penjualan itik afkir jika
tidak berproduksi lagi. Metode pemeliharaan dilakukan secara intensif dimana
itik dikandangkan dengan pemberian makan dan minum di kandang.
·
Pakan
Kunci keberhasilan usaha peternakan itik petelur sangat
ditunjang dengan penyediaan makanan yang cukup setiap harinya. Teknis dan pola
pemberian pakan memegang peranan penting terhadap pertumbuhan, perkembangan dan
produksinya. Pakan diberikan 2x sehari, dengan komposisi pakan sebagai berikut:
a.
Dedak
b. Jagung
c.
Kosentrat
d. Tepung ikan
e.
Mineral, vitamin dan grit
Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan
pada tempat yang sudah disediakan dalam kandang. Jumlah pakan yang diberikan
adalah 150 kg/hari untuk 1000 ekor itik. Selain itu itik juga diberikan
tambahan makanan berupa sayur-sayuran.
·
Jenis
Itik yang Akan Dipelihara
Jenis itik yang akan dipelihara dalam usaha ini adalah itik
petelur yang telah berumur 6 bulan dan siap bertelur.
·
Tata
Letak Kandang
Kandang yang digunakan adalah kandang dengan konturksi semi permanen. Atap kandang
dibuat dari rumbia dan untuk menunjang kebersihan kandang perlu peralatan
sperti gerobak, cangkul sekop, tempat pakan, tempat minum.
1 : tempat bertelur dan berteduh
2 : tempat halaman/pekarangan siang hari
3 : tempat pakan
4 : tempat minum
5 : kolam pemandian itik
·
Tenaga
Kerja
Tenaga kerja yang digunak untuk kelancaran usaha
pemeliharaan itik petelur terdiri dari anggota kelompok yang serius untuk
mengarap usaha pemeliharaan itik petelur ini. Bagi anggota kelompok nantinya
akan diberikan petunjuk-petunjuk teknis sehingga usaha pemeliharaan dapat
berjalan lancar.
·
Manajemen
Produksi
Beberapa hal penting yang sangat diperlukan untuk
dilaksanakan dalam usaha pemeliharaan itik petelur ini antara lain:
a.
Pemeliharaan dan pengunaan bibit
Bibit yang akan dipelihara dipilih
yang telah berumur 6 bulan
b. Pemberian pakan dan air minum
Itik juga diberikan makanan tambahan berupa sayur-sayuran.
Jadi harga pakan dalam campuran 1 kg jika ditambahkan sayur-sayuran adalah Rp
2.907;-. Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan pada tempat
yang sudah disediakan dalam kandang.
c.
Pencegahan dan penangulangan
penyakit
Sebelum dikandangkan, maka dilakukan tindakan proventif
sebagai berikut:
1. Kandang harus disucikan terlebih
dahulu
2. Kandang selalu bersih dan kering
3. Pemberian obat jika ada itik yang
sakit
4. Alat-alat yang berbahaya harus
dijauhkan
d. Operasional Produksi
Rencana pengembangan usaha pemeliharaan itik petelur dimulai
pada umur 6 bulan / umur dewasa / masa awal produksi sampai itik berumur 30
bulan :
1. Itik dipelihara pada kandang sistem Ren
atau semi intensive, dimana disiang hari itik dilepaskan atau dikeluarkan
kehalaman dan pada malam hari masuk kembali kekandang tempat istirahat atau
bertelur
2. Kandang dibagi atas 6 sekat atau
kelompok yang dibatasi pagar anyaman bambu. Masing – masing kelompok berjumlah +
83 ekor
3. Pemberian air minum dilakukan secara
adlibitum
4. Pemberian pakan dilakukan 2 kali
dalam sehari
5. Pakan disusun dengan formulasi
sendiri
6. Pengadukan pakan dilakukan 1 kali
dalam seminggu
C. Peluang Pasar ( Permintaan Dan
Suplay Ternak ) Itik Pedaging
Peluang usaha dan potensi bebek potong sebenarnya pangsa pasar bebek
bukan hanya pada telurnya saja,tetapi saat ini permintaan akan daging bebek
potong juga semakin meningkat seiring dengan menjamurnya restoran dan warung
makan yang menjual menu bebek potong sebagai menu khasnya.Tak ayal dengan
keadaan seperti ini permintaan akan bebek potong juga ikut terangkat
naik,apalagi daging bebek memiliki cita rasa yang unik dan khas. Dalam usaha
peternakan bebek pedaging /potong dan petelur yang dilakukan dengan sistem
intensif dan terpadu, dikarenakan mahalnya harga pakan ternak bebek. Sistem
peternakan bebek pedaging dan petelur sebagian besar dilakukan dengan cara
tradisional dengan cara di’angon’ pada daerah daerah yang sedang mengalami
panen padi, dimana tersedia sumber pakan gratis yang melimpah. Sayangnya masa
panen padi ini terbatas, hanya sekitar 3 bulan. Untuk di luar masa panen para
petani bebek akan mengurangi jumlah bebek yang di peliharanya.
·
Permintaan, Proyeksi Permintaan dan
Penawaran
Berdasarkan pengamatan di lapangan didapatkan
gambaran bahwa di lokasi usaha yang telah ditentukan terdapat permintaan untuk
memenuhi kebutuhan daging itik / bebek yang cukup besar. Hal ini terjadi
karena pada lokasi tersebut baru tedapat 4 pternakan itik pedaging yang sampai
dengan saat ini belum bisa memenuhi permintaan pasar. Dari
data yang diperoleh, masih terdapat 45% pasar potensial yang tersedia yaitu ±
200 ekor daging itik / bebek. Dari 45% pasar yang tersedia tersebut ditargetkan
untuk memperoleh minimal 50% dari sisa pasar yang tersedia (= 50% x 200
ekor = 100 ekor ).
·
Permintaan saat ini
Perkembangan permintaan Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan daging bebek / itik semakin hari semakin banyak, itu disebabkan keanekaragaman kuliner yang semakin hari semakin bersaing dengan ditemukannya berbagai macam kuliner – kuliner baru yang berhubungan dengan daging bebek / itik. Disamping itu peternak bebek di setiap belum banyak, sehingga masih terbukanya peluang untuk mengisi kekurangan tersebut.
·
Prospek permintaan di masa yang akan datang.
Dengan perkembangan kuliner di tanah air saat ini dan akan datang yang semakin berkembang untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner – kuliner baru agar restoran / warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik pelanggan baru sehingga Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut sehingga permintaan akan daging bebek dimasa yang akan datang akan semakin banyak.
Dengan perkembangan kuliner di tanah air saat ini dan akan datang yang semakin berkembang untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner – kuliner baru agar restoran / warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik pelanggan baru sehingga Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut sehingga permintaan akan daging bebek dimasa yang akan datang akan semakin banyak.
D.
Strategi Pemasaran Itik Pedaging
Banyak orang
yang masih menyangsikan bisa menjual itik siap potongnya kalau sudah waktunya
panen. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, oleh karenanya
sebelum memulai beternak itik jantan potong informasi akan pasar semestinya
sudah diketahui dan dikuasai. Jangan terlebih dulu memproduksi suatu barang
sebelum memperoleh gambaran yang jelas tentang jalur pemasaran nantinya. Maka
tak heran kalau banyak sector produksi apa saja yang bergelimpangan alias
bangkrut karena tidak memikirkan sebelumnya masalah pemasaran barang yang akan
diproduksinya dan seyogyanya kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk
kita.
Banyak cara
yang bisa dilakukan untuk memasarkan itik jantan siap potong, diantaranya
melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu
daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto),
restoran atau bahkan supermarket . Tawarkan kepada mereka bahwa anda bisa
mensuplai itik jantan siap potong secara kontinyu dan produk yang anda tawarkan
mempunyai spesifikasi dan keunggulan tertentu seperti : daging itik muda, lebih
gurih, berat seragam, daging lebih tebal dan keunggulan-keunggulan lainnya.
Kalau ternyata tidak mau menerima juga maka carilah pengepul itik yang bisa
menampung itik panenan anda, memang ada selisih harga kalau kita menjual itik
kepada pengepul, akan tetapi itu setidaknya bisa membantu penjualan itik kita
untuk sementra waktu.
Rumah makan
besar atau restoran biasanya mempunyai pengepul tetap yang berfungi menjaga
stabilitas ketersediaan barang. Untuk restoran semacam ini kita memang tidak
bisa masuk kecuali lewat pengepul tetap yang dipercaya oleh pihak rumah makan
atau restoran tersebut. Untuk mensiasatinya adalah dengan mencari informasi di
mana keberadaan pengepul tetap tersebut. Mintalah info kepada juru atau tukang
masak rumah makan tersebut karena biasanya mereka saling kenal. Kalau masih
tetap tutup mulut bolehlah anda menyempatkan waktu satu-dua hari untuk menunggu
(nyanggong) pengepul tetap datang ke rumah makan tersebut. Jangan menganggap
waktu menunggu adalah hal yang sia-sia, karena sekali anda mengetahui informasi
pengepul tersebut bisa jadi dia akan menjadi mitra anda selamanya.
Berdasarkan
pengalaman, peternak itik jantan siap potong tidak susah dalam memasarkan
produknya, karena pengepul sendirilah yang akan datang ke kandang mereka secara
berkala. Para pengepul lebih senang kalau tersedia itik jantan siap potong
dalam jumlah besar di satu tempat (missal. 1000 ekor). Keberadaan pengepul ini
tentunya sangat membantu peternak karena peternak tidak perlu repot-repot
memasarkan atau mencari pasar untuk produknya. Bahkan kalau peternak bisa
menyediakan barang secara kontinyu yaitu itik jantan siap potong maka itu lebih
baik. Tapi jangan lupa untuk sesekali meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar
unggas untuk mengetahui perkembangan informasi harga.
Membentuk suatu
perkumpulan atau paguyuban peternak itik seperti KTTI dan yang lainnya ada
untungnya juga. Pembentukan KTTI atau lainnya akan bisa menaikkan kredibilitas
usaha yang kita jalani meskipun secara kelompok. Tidak sedikit KTTI yang sudah
terbentuk dengan mudah mendapatkan bantuan baik permodalan atau masalah
pemasaran. Akan tetapi perlu kiranya diwaspadai siapa yang menjadi anggota KTTI
tersebut, pilihlah anggota-anggota yang siap dan bisa bekerja sama dengan
mengedepankan sikap kejujuran. Insyaallah dengan berbekal kejujuran,
saling bekerjasana dan optimis yang tinggi, KTTI yang kita bentuk akan bisa
bersaing dan berkembang
Cara paling
efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang adalah melakukan
kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu. Perjanjian kerjasama
biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu kerjasama. Hal ini akan
menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak peternak akan merasa aman
dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual sedangkan bagi pengepul
sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam jangka waktu tertentu.
E.
Analisa Usaha Peternakan Itik Pedaging
Analisa Usaha Bebek Itik
Jantan Sebagai Bebek Pedaging / Potong :
DI ASUMSIKAN USAHA SETIAP
SATUAN : 100 EKOR.
BIAYA INVESTASI :
(DI ANSUMSIKAN KANDANG
PEMELIHARAAN BERUPA BOX & LITTER SUDAH ADA, LIHAT DI SERI TEKNIS BUDIDAYA)
- Biaya pembelian DOD JANTAN : @ Rp.4.000,- x 100e = Rp.400.000,-
- Biaya pembelian pakan : (1 sak BR1 = Rp.235.000,-) + (1 sak Konsentrat CP 144 = Rp.290.000,-) + (100 kg Cabie / Bekatul = Rp.230.000,-) = Rp.755.000,-
- Biaya lampu, litter, Obat2an, TK dll = Rp.50.000,-
TOTAL BIAYA =
Rp.1.205.000,-
- Asumsi panen (deflesi 5%) = 100 ekor x (-5%) = 95 ekor.
- Harga jual bebek umur 40 hari : Rp.15.000,- ~ Rp.16.000,- / ekor.
- Pendapatan panen : 95 ekor x Rp.15.000,- = Rp.1.425.000,-
- ~> (biaya pokok per ekor : 1.205.000,- / 95 ekor = Rp.12.685,-)
SEHINGGA : KEUNTUNGAN
- LABA BERSIH PER 100 EKOR = Rp.220.000,- ato Rp.2.300,- / ekor.
- ROI (RETURN ON INVESTMENT) = (Rp.220.000,- / Rp.1.205.000,-) x 100% = 18,25%.
(SUATU RETURN YANG SANGAT BAGUS
SKALI HANYA DALAM WAKTU : 40 HR)
Catatan :
- DOD bibit bisa diperoleh dari CV Kuda Hitam Perkasa, Kediri, jawa Timur.
- Bebek dipelihara : 40 hr dengan berat : 1,0 ~ 1,1 kg.
- Masing2 daerah beda harga pakan & harga jual bebek siap panen.
- Maing2 daerah beda harga bibit dod karena faktor tambahan ongkos pengiriman.
- Pakan : (1-10 hr : BR1), (11-25 hr ~> CP 144 : Chabie / bekatul perbandingan 1 : 2), (26-panen ~> CP 144 : Chabie perbandingan 1 : 4).
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat
ditulis pada makalah ini adalah
1. Profit komoditas peternakan itik
pedaging yaitu untuk mencukupi kebutuhan pangan termasuk kebutuhan akan protein
hewani yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat untuk memperbaiki gizi khususnya protein hewani.
2. Manajemen operasional itik pedaging yaitu Pemeliharaan
itik dilakukan secara intensif (dikurung atau dikandang) dengan memperhatikan
segala kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup kualitas dan
kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik
serta pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik.
3.
Peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging yaitu perkembangan
kuliner di tanah air saat ini dan akan datang yang semakin berkembang
untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner – kuliner baru agar restoran /
warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik pelanggan
baru sehingga Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan
ditandai dengan bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut
sehingga permintaan akan daging bebek dimasa yang akan datang akan
semakin banyak.
4. Strategi pemasaran itik pedaging
yaitu melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia
menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto),
restoran atau bahkan supermarket.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2010. Budidaya Ternak Itik
http://www.ristek.go.id/. Diaskes tanggal 25 Februari 2011.
Hardianawati.2006. Strategi Analisis
SWOT. http://tumoutou.net/mm_ku/sm/006/ hardianawati.Pdf. Diaskes tanggal 27
Februari 2011.
http//:www.depdiknas. go.
Id/balitbang/publikasi/jurnal/no.026 analisis_swot _gatot.htm (24 Februari
2001).
Rasyaf. 1996. Memasarkan Hasil
Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rumawas, I. 1995. Sifat fisik dan Kualitas Telur. Fakultas Kedokteran Hewan, IPB Bogor.
Rumawas, I. 1995. Sifat fisik dan Kualitas Telur. Fakultas Kedokteran Hewan, IPB Bogor.
Simamora. 2001. Memenngkan Pasar dan
Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sukirno, S. 1999. Pengantar Teori
Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar