Minggu, 11 Oktober 2015

AGRIBISNIS PETERNAKAN ( Budidaya Itik Pedaging )



Tugas Makalah

AGRIBISNIS PETERNAKAN
( Budidaya Itik Pedaging )




OLEH :

GORISMAN MATUALESI                        L1A1 13 009
ACHMAD FAIZ                               L1A1 13 098
WAODE ILA                                                L1A1 13 099


KELAS A


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015




I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebutan itik dikenal juga dengan sebutan bebek (bahasa jawa). Awal mulanya bebek atau itik berasal dari daratan Amerika yang merupakan itik liar (Anas Moscha). Selanjutnya untuk waktu yang cukup lama dijinakkan oleh manusia dan lahirlah jenis itik ternakan (Anas Domesticus) seperti yang saat ini ada.
Permintaan produk itik, baik berupa daging maupun telur sebagai sumber protein hewani untuk kebutuhan pangan manusia saat ini terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Untuk mendukung keberhasilan ternak bebek atau itik maka PT Natural Nusantara mengeluarkan serangkaian teknologi siap pakai yang sudah dikemas dalam bentuk produk. Produk suplemen nutrisi ini berbasis organik dan sangat penting dalam mendukung keberhasilan peternakan bebek di Indonesia.
Ternak unggas termasuk salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Ternak itik adalah salah satu jenis unggas yang dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan protein hewani, karena itik memiliki keunggulan di antara unggas lokal lainnya yaitu produksi telurnya tinggi, tidak mengerami telurnya sehingga efektif dalam memproduksi telur, harga telur yang relatif tinggi dibandingkan dengan telur unggas yang lain, pemasarannya mudah dan lain sebagainya.
Peternakan itik ini tidak memerlukan persyaratan khusus karenanya dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun, walaupun peternakan itik dapat dikembangkan dimana saja, pengembanganya didaerah pertanian lebih mudah. Daerah pertanian memiliki keungulan komparatif dari daerah lain karena memberi kemudahan dalam memperoleh dedak dari pengilingan padi yang terdapat dilokasi tersebut. Dedak merupakan bahan pakan utama pakan itik. Disamping itu daerah pertanian menjamin tersedianya air bersih dalam jumlah yang cukup memadai untuk menunjang pemeliharaan itik.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, permintaan masyarakat terhadap komoditi ternak itik baik telur atau dagingnya terus mengalami peningkatan. Dapat kita amati dilapangan, seperti rumah makan atau kedai yang menjual telur itik, teh telur, warung bebek panggang, juga sebagai bahan adonan pembuat roti, obat/jamu, dan lainnya. Permintaan ini hanya sebagian kecil yang terpenuhi akibat kurangnya pengembangan usaha komoditi tersebut .

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditulis pada makalah ini adalah
1. Bagaimana profit komoditas peternakan itik pedaging ?
2. Bagaimana Manajemen operasional itik pedaging ?
3. Bagaimana peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging ?
4. Bagaimana strategi pemasaran itik pedaging ?
5. Bagaimana analisis usaha ternak itik pedaging ?

C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang dapat di tuliskan pada makalah ini adalah
1. Dapat mengetahui profit komoditas peternakan itik pedaging
2. Dapat mengetahui Manajemen operasional itik pedaging
3. Dapat mengetahui peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging
4. Dapat mengetahui strategi pemasaran itik pedaging
5. Dapat mengetahui analisis usaha ternak itik pedaging 


II. PEMBAHASAN

A. Profit Komoditas Peternakan Itik Pedaging
Salah satu kebijakan pemerintah dalam pembangunan sub sector peternakan di Indonesia adalah upaya untuk mencukupi kebutuhan pangan termasuk kebutuhan akan protein hewani yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki gizi khususnya protein hewani. Kandungan gizi hasil ternak dan produk olahannya sampai saat ini diketahui mempunyai nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kandungan gizi asal tumbuhan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan peternakan untuk memenuhi kebutuhan gizi maka pembangunan peternakan saat ini telah diarahkan pada pengembangan peternakan yang lebih maju melalui pendekatan kewilayahan, penggunaan teknologi tepat guna dan penerapan landasan baru yaitu efisiensi, produktivitas dan berkelanjutan. Sub sektor peternakan dalam mewujudkan program pembangunan peternakan secara operasional diawali dengan pembentukan atau penataan kawasan melalui pendekatan sistem yang tidak dapat dipisahkan dari usaha peternakan yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Usaha peternakan merupakan salah satu bagian usaha yang sangat baik untuk dikembangkan dan hasil dari usaha peternakan juga sangat menguntungkan untuk dipasarkan. Salah satu usaha peternakan yang banyak digeluti oleh masyarakat adalah usaha peternakan itik. Usaha peternakan itik memiliki prospek usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan maupun untuk dipasarkan, baik usaha pokok maupun sebagai usaha sampingan, sehingga sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Usaha peternakan itik telah lama dikenal masyarakat. Model peternakan itik kebanyakan menggunakan cara tradisional yang skala pemeliharaannya kecil dan model pemberian pakan yang mengandalkan pakan alami. Saat ini berkembang bisnis ternak itik untuk pemenuhan kebutuhan daging dan untuk kebutuhan telur yang sudah ada sebelumnya. Seiring dengan semakin tumbuh warung makan serba bebek, kebutuhan bebek pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu pemenuhan daging itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi. Prospek dari usaha pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi intensif maupun kearah intensif.

B. Manajemen Operasional Itik Pedaging
Pemeliharaan itik dilakukan secara intensif (dikurung atau dikandang) dengan memperhatikan segala kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup kualitas dan kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik serta pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik. 
·         Metode Pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan adalah untuk menghasilkan telur dan penjualan itik afkir jika tidak berproduksi lagi. Metode pemeliharaan dilakukan secara intensif dimana itik dikandangkan dengan pemberian makan dan minum di kandang.

·         Pakan
Kunci keberhasilan usaha peternakan itik petelur sangat ditunjang dengan penyediaan makanan yang cukup setiap harinya. Teknis dan pola pemberian pakan memegang peranan penting terhadap pertumbuhan, perkembangan dan produksinya. Pakan diberikan 2x sehari, dengan komposisi pakan sebagai berikut:
a.       Dedak
b.      Jagung
c.       Kosentrat
d.      Tepung ikan
e.       Mineral, vitamin dan grit
Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan pada tempat yang sudah disediakan dalam kandang. Jumlah pakan yang diberikan adalah 150 kg/hari untuk 1000 ekor itik. Selain itu itik juga diberikan tambahan makanan berupa sayur-sayuran.

·         Jenis Itik yang Akan Dipelihara
Jenis itik yang akan dipelihara dalam usaha ini adalah itik petelur yang telah berumur 6 bulan dan siap bertelur.

·         Tata Letak Kandang
            Kandang yang digunakan adalah kandang dengan konturksi semi permanen. Atap kandang dibuat dari rumbia dan untuk menunjang kebersihan kandang perlu peralatan sperti gerobak, cangkul sekop, tempat pakan, tempat minum.
            1 : tempat bertelur dan berteduh
            2 : tempat halaman/pekarangan siang hari
            3 : tempat pakan
            4 : tempat minum
            5 : kolam pemandian itik
         
·         Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunak untuk kelancaran usaha pemeliharaan itik petelur terdiri dari anggota kelompok yang serius untuk mengarap usaha pemeliharaan itik petelur ini. Bagi anggota kelompok nantinya akan diberikan petunjuk-petunjuk teknis sehingga usaha pemeliharaan dapat berjalan lancar.

·         Manajemen Produksi
Beberapa hal penting yang sangat diperlukan untuk dilaksanakan dalam usaha pemeliharaan itik petelur ini antara lain:
a.       Pemeliharaan dan pengunaan bibit
Bibit yang akan dipelihara dipilih yang telah berumur 6 bulan
b.      Pemberian pakan dan air minum

Itik juga diberikan makanan tambahan berupa sayur-sayuran. Jadi harga pakan dalam campuran 1 kg jika ditambahkan sayur-sayuran adalah Rp 2.907;-. Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan pada tempat yang sudah disediakan dalam kandang.

c.       Pencegahan dan penangulangan penyakit
Sebelum dikandangkan, maka dilakukan tindakan proventif sebagai berikut:
1.    Kandang harus disucikan terlebih dahulu
2.    Kandang selalu bersih dan kering
3.    Pemberian obat jika ada itik yang sakit
4.    Alat-alat yang berbahaya harus dijauhkan

d.      Operasional Produksi
Rencana pengembangan usaha pemeliharaan itik petelur dimulai pada umur 6 bulan / umur dewasa / masa awal produksi sampai itik berumur 30 bulan :
1.      Itik dipelihara pada kandang sistem Ren atau semi intensive, dimana disiang hari itik dilepaskan atau dikeluarkan kehalaman dan pada malam hari masuk kembali kekandang tempat istirahat atau bertelur
2.      Kandang dibagi atas 6 sekat atau kelompok yang dibatasi pagar anyaman bambu. Masing – masing kelompok berjumlah + 83 ekor
3.      Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum
4.      Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari
5.      Pakan disusun dengan formulasi sendiri
6.      Pengadukan pakan dilakukan 1 kali dalam seminggu





C. Peluang Pasar ( Permintaan Dan Suplay Ternak ) Itik Pedaging
Peluang usaha dan potensi bebek potong sebenarnya pangsa pasar bebek bukan hanya pada telurnya saja,tetapi saat ini permintaan akan daging bebek potong juga semakin meningkat seiring dengan menjamurnya restoran dan warung makan yang menjual menu bebek potong sebagai menu khasnya.Tak ayal dengan keadaan seperti ini permintaan akan bebek potong juga ikut terangkat naik,apalagi daging bebek memiliki cita rasa yang unik dan khas. Dalam usaha peternakan bebek pedaging /potong dan petelur yang dilakukan dengan sistem intensif dan terpadu, dikarenakan mahalnya harga pakan ternak bebek. Sistem peternakan bebek pedaging dan petelur sebagian besar dilakukan dengan cara tradisional dengan cara di’angon’ pada daerah daerah yang sedang mengalami panen padi, dimana tersedia sumber pakan gratis yang melimpah. Sayangnya masa panen padi ini terbatas, hanya sekitar 3 bulan. Untuk di luar masa panen para petani bebek akan mengurangi jumlah bebek yang di peliharanya.
·         Permintaan, Proyeksi Permintaan dan Penawaran
Berdasarkan pengamatan di lapangan didapatkan gambaran bahwa di lokasi usaha yang telah ditentukan terdapat permintaan untuk memenuhi kebutuhan daging itik / bebek  yang cukup besar. Hal ini terjadi karena pada lokasi tersebut baru tedapat 4 pternakan itik pedaging yang sampai dengan saat ini belum bisa memenuhi permintaan pasar. Dari data yang diperoleh, masih terdapat 45% pasar potensial yang tersedia yaitu ± 200 ekor daging itik / bebek. Dari 45% pasar yang tersedia tersebut ditargetkan untuk memperoleh minimal 50% dari sisa pasar yang tersedia (=  50% x 200 ekor = 100 ekor ).

·            Permintaan saat ini

Perkembangan permintaan Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan daging bebek / itik  semakin hari semakin banyak, itu disebabkan keanekaragaman kuliner yang semakin hari semakin bersaing dengan ditemukannya berbagai macam kuliner – kuliner baru yang berhubungan dengan daging bebek / itik. Disamping itu peternak bebek di setiap belum banyak, sehingga masih terbukanya peluang untuk mengisi kekurangan tersebut.
·            Prospek permintaan di masa yang akan datang.
Dengan perkembangan kuliner  di tanah air saat ini dan akan datang yang semakin berkembang untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner – kuliner baru agar restoran / warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik pelanggan baru sehingga  Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut  sehingga permintaan akan daging bebek dimasa yang akan datang akan semakin banyak.

D. Strategi Pemasaran Itik Pedaging
Banyak orang yang masih menyangsikan bisa menjual itik siap potongnya kalau sudah waktunya panen. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, oleh karenanya sebelum memulai beternak itik jantan potong informasi akan pasar semestinya sudah diketahui dan dikuasai. Jangan terlebih dulu memproduksi suatu barang sebelum memperoleh gambaran yang jelas tentang jalur pemasaran nantinya. Maka tak heran kalau banyak sector produksi apa saja yang bergelimpangan alias bangkrut karena tidak memikirkan sebelumnya masalah pemasaran barang yang akan diproduksinya dan seyogyanya kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk kita.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan itik jantan siap potong, diantaranya melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto), restoran atau bahkan supermarket . Tawarkan kepada mereka bahwa anda bisa mensuplai itik jantan siap potong secara kontinyu dan produk yang anda tawarkan mempunyai spesifikasi dan keunggulan tertentu seperti : daging itik muda, lebih gurih, berat seragam, daging lebih tebal dan keunggulan-keunggulan lainnya. Kalau ternyata tidak mau menerima juga maka carilah pengepul itik yang bisa menampung itik panenan anda, memang ada selisih harga kalau kita menjual itik kepada pengepul, akan tetapi itu setidaknya bisa membantu penjualan itik kita untuk sementra waktu.
Rumah makan besar atau restoran biasanya mempunyai pengepul tetap yang berfungi menjaga stabilitas ketersediaan barang. Untuk restoran semacam ini kita memang tidak bisa masuk kecuali lewat pengepul tetap yang dipercaya oleh pihak rumah makan atau restoran tersebut. Untuk mensiasatinya adalah dengan mencari informasi di mana keberadaan pengepul tetap tersebut. Mintalah info kepada juru atau tukang masak rumah makan tersebut karena biasanya mereka saling kenal. Kalau masih tetap tutup mulut bolehlah anda menyempatkan waktu satu-dua hari untuk menunggu (nyanggong) pengepul tetap datang ke rumah makan tersebut. Jangan menganggap waktu menunggu adalah hal yang sia-sia, karena sekali anda mengetahui informasi pengepul tersebut bisa jadi dia akan menjadi mitra anda selamanya.
Berdasarkan pengalaman, peternak itik jantan siap potong tidak susah dalam memasarkan produknya, karena pengepul sendirilah yang akan datang ke kandang mereka secara berkala. Para pengepul lebih senang kalau tersedia itik jantan siap potong dalam jumlah besar di satu tempat (missal. 1000 ekor). Keberadaan pengepul ini tentunya sangat membantu peternak karena peternak tidak perlu repot-repot memasarkan atau mencari pasar untuk produknya. Bahkan kalau peternak bisa menyediakan barang secara kontinyu yaitu itik jantan siap potong maka itu lebih baik. Tapi jangan lupa untuk sesekali meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar unggas untuk mengetahui perkembangan informasi harga.
Membentuk suatu perkumpulan atau paguyuban peternak itik seperti KTTI dan yang lainnya ada untungnya juga. Pembentukan KTTI atau lainnya akan bisa menaikkan kredibilitas usaha yang kita jalani meskipun secara kelompok. Tidak sedikit KTTI yang sudah terbentuk dengan mudah mendapatkan bantuan baik permodalan atau masalah pemasaran. Akan tetapi perlu kiranya diwaspadai siapa yang menjadi anggota KTTI tersebut, pilihlah anggota-anggota yang siap dan bisa bekerja sama dengan mengedepankan sikap kejujuran.  Insyaallah dengan berbekal kejujuran, saling bekerjasana dan optimis yang tinggi, KTTI yang kita bentuk akan bisa bersaing dan berkembang
Cara paling efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang adalah melakukan kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu. Perjanjian kerjasama biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu kerjasama. Hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak peternak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual sedangkan bagi pengepul sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam jangka waktu tertentu.

E. Analisa Usaha Peternakan Itik Pedaging

Analisa Usaha Bebek Itik Jantan Sebagai Bebek Pedaging / Potong :
DI ASUMSIKAN USAHA SETIAP SATUAN : 100 EKOR.
BIAYA INVESTASI :
(DI ANSUMSIKAN KANDANG PEMELIHARAAN BERUPA BOX & LITTER SUDAH ADA, LIHAT DI SERI TEKNIS BUDIDAYA)
  • Biaya pembelian DOD JANTAN : @ Rp.4.000,- x 100e = Rp.400.000,-
  • Biaya pembelian pakan : (1 sak BR1 = Rp.235.000,-) + (1 sak Konsentrat CP 144 = Rp.290.000,-) + (100 kg Cabie / Bekatul = Rp.230.000,-) = Rp.755.000,-
  • Biaya lampu, litter, Obat2an, TK dll = Rp.50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp.1.205.000,-
  • Asumsi panen (deflesi 5%) = 100 ekor x (-5%) = 95 ekor.
  • Harga jual bebek umur 40 hari : Rp.15.000,- ~ Rp.16.000,- / ekor.
  • Pendapatan panen : 95 ekor x Rp.15.000,- = Rp.1.425.000,-
  • ~> (biaya pokok per ekor : 1.205.000,- / 95 ekor = Rp.12.685,-)
SEHINGGA : KEUNTUNGAN
  • LABA BERSIH PER 100 EKOR = Rp.220.000,- ato Rp.2.300,- / ekor.
  • ROI (RETURN ON INVESTMENT) = (Rp.220.000,- / Rp.1.205.000,-) x 100% = 18,25%.
(SUATU RETURN YANG SANGAT BAGUS SKALI HANYA DALAM WAKTU : 40 HR)
Catatan :
  • DOD bibit bisa diperoleh dari CV Kuda Hitam Perkasa, Kediri, jawa Timur.
  • Bebek dipelihara : 40 hr dengan berat : 1,0 ~ 1,1 kg.
  • Masing2 daerah beda harga pakan & harga jual bebek siap panen.
  • Maing2 daerah beda harga bibit dod karena faktor tambahan ongkos pengiriman.
  • Pakan : (1-10 hr : BR1), (11-25 hr ~> CP 144 : Chabie / bekatul perbandingan 1 : 2), (26-panen ~> CP 144 : Chabie perbandingan 1 : 4).





III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditulis pada makalah ini adalah
1. Profit komoditas peternakan itik pedaging yaitu untuk mencukupi kebutuhan pangan termasuk kebutuhan akan protein hewani yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki gizi khususnya protein hewani.
2. Manajemen operasional itik pedaging yaitu Pemeliharaan itik dilakukan secara intensif (dikurung atau dikandang) dengan memperhatikan segala kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup kualitas dan kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik serta pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik. 
3. Peluang pasar ( permintaan dan suplay ternak ) itik pedaging yaitu perkembangan kuliner  di tanah air saat ini dan akan datang yang semakin berkembang untuk berlomba – lomba untuk menciptakan kuliner – kuliner baru agar restoran / warung makan / depot mempunyai masakan khas sehingga dapat menarik pelanggan baru sehingga  Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan bertambahnnya permintaan akan daging bebek tersebut  sehingga permintaan akan daging bebek dimasa yang akan datang akan semakin banyak.
4. Strategi pemasaran itik pedaging yaitu melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto), restoran atau bahkan supermarket.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Budidaya Ternak Itik http://www.ristek.go.id/. Diaskes tanggal 25 Februari 2011.
Hardianawati.2006. Strategi Analisis SWOT. http://tumoutou.net/mm_ku/sm/006/ hardianawati.Pdf. Diaskes tanggal 27 Februari 2011.
http//:www.depdiknas. go. Id/balitbang/publikasi/jurnal/no.026 analisis_swot _gatot.htm (24 Februari 2001).
Rasyaf. 1996. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rumawas, I. 1995. Sifat fisik dan Kualitas Telur. Fakultas Kedokteran Hewan, IPB Bogor.
Simamora. 2001. Memenngkan Pasar dan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sukirno, S. 1999. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
.